Ramallah, MINA – Keluarga martir Palestina Khaled Nofal, 34 tahun, menggambarkan apa yang terjadi pada putranya saat fajar Jumat (5/2) sebagai “operasi eksekusi yang dilakukan oleh pemukim dan tentara Yahudi.”
Dikutip dari Palestine Information Center (PIC), Khaled, merupakan seorang pemuda yang sudah menikah dan telah dikaruniai seorang putra. Ia berangkat saat waktu subuh menuju tanah pertaniannya di daerah Al-Risan, barrat laut Ramallah, untuk mengolah perkebunannya.
“Baru saja tiba di kebunnya, bahkan belum sempat turun dari mobilnya, seketika pemukim dan tentara Israel menembaknya, hingga Khaled syahid,” begitu keterangan keluarganya, seperti dikutip sumber itu.
Keluarganya menjelaskan, Khaled memiliki lusinan dunum tanah di daerah itu dan dia memiliki hak untuk memeriksa dan mengolah tanahnya, bahkan apabila di sita, Khalid pun masih bisa mengklaim kembali tanahnya.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Dia tidak bersenjata dan tentara bisa saja memaksanya untuk pergi atau menangkapnya dengan kasus yang terburuk, tapi mentalitas kriminal tentara pendudukan dan pemukim membuat mereka mengeksekusinya,” tambah keluarga itu. (T/R12/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya