Istanbul, 20 Muharram 1438/21 Oktober 2016 (MINA) – Keluarga para aktivis yang meninggal ditembak tentara Angkatan Laut Israel di Kapal Mavi Marmara enam tahun silam, menolak dana kompensasi yang diberikan Israel sebesar 260 miliar rupiah (20 juta USD).
Hal ini disampaikan pada Kamis (20/10) di kantor IHH Turki oleh Ismail Songur, anak aktivis Cenghis Songur yang gugur dalam insiden tersebut, demikian laporan koresponden MINA dari Turki.
“Mereka meminta, apakah kami (keluarga korban) akan menerima dana ini atau tidak. Kami secara tegas menyampaikan bahwa kami menolak dana tersebut, yang kami iginkan adalah terbukanya blokade Gaza,” kata Ismail di ruang pers lembaga kemanusiaan IHH yang juga salah satu pelopor Freedom Flotila tersebut.
Dalam pertemuan itu, pidato Ismail disambut pekikan takbir para aktivis kemanusiaan dari berbagai negara yang masih hidup.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Ismail yang mewakili para keluarga korban menegaskan bahwa mereka tidak memerlukan dana tersebut, jikapun dana tersebut harus diterima maka dana harus disalurkan ke Gaza.
“Jika dana tersebut harus diterima maka dana tersebut harus disalurkan ke Jalur Gaza yang diblokade,” tegasnya.
Cengis Congur merupakan salah satu dari 16 korban penembakkan tentara Israel di kapal bantuan kemanusiaan untuk Gaza, Mavi Marmara, pada 31 Mei 2010. Pada insiden itu, 50 orang juga mengalami luka ringan dan berat. (L/K01/R04/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon