Gaza, 26 Ramadhan 1437/1 Juli 2016 (MINA) – Sebuah keluarga Palestina telah mengajukan gugatan terhadap perusahaan teknologi Perancis, Exxelia Technologies, atas tuduhan keterlibatan dalam kejahatan perang.
Keluarga Shuheiber, diwakili oleh firma hukum yang berbasis di Paris, Ancile Avocats, kehilangan tiga anggota keluarga mereka, yaitu Afnan (8), Wassim (9), dan Jihad (10), pada 17 Juli 2014 lalu ketika sebuah roket mendarat tepat di atap rumah mereka di Gaza, saat mereka sedang memberi pakan pada burung.
Di puing-puing, keluarga menemukan komponen yang terbaca ‘Eurofarad France’. Para ahli memastikan bahwa komponen adalah sensor efek Hall yang dibuat Exxelia Technologies. Demikian laporan Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Fihak korban berpendapat, rumah bukan target militer yang sah, serangan yang menewaskan tiga anak itu kemungkinan merupakan kejahatan perang.
Baca Juga: Puluhan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Al-Aqsa
Pengacara keluarga Joseph Breham mengatakan bahwa mereka memutuskan untuk mengajukan gugatan di Perancis karena akan sia-sia untuk mengajukannya di Israel.
Menurut gugatan itu, perusahaan menjual komponen ke Israel dengan kajian menjadi bagian dari rudal dan komponen itu rentan digunakan untuk melakukan kejahatan perang. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Kembali Serang Sekolah di Gaza, 7 Orang Syahid