Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Sandera Demo Besar di Seluruh Israel, Tolak Pencaplokan Gaza

Redaksi Editor : Arif R - 10 jam yang lalu

10 jam yang lalu

8 Views

Keluarga sandera di Israel demo menuntut segera dilakukan gencatan senjata. (FOTO: Paulina Patimer/Pro-Democracy Protest Movement)

Tel Aviv, MINA – Ribuan orang di Israel Sabtu (9/8) malam akan berdemonstrasi besar-besar setelah para keluarga sandera menyerukan aksi mogok kerja menentang rencana pemerintah mencaplok Gaza yang akan ‘mengorbankan’ para sandera.

Ribuan warga Israel dijadwalkan berdemonstrasi di seluruh negeri menentang rencana pemerintah untuk mengambil alih Gaza setelah 22 bulan perang melawan Hamas.

Keluarga sandera menyerukan pemogokan umum sebagai penolakan terhadap rencana yang mereka peringatkan akan menjadi akhir bagi para sandera. Time Of Israel melaporkan.

“Sebuah bendera merah terang berkibar di atas keputusan pemerintah untuk mengorbankan orang-orang terkasih kita,” kata Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang dalam siaran pers tentang aksi unjuk rasa yang akan datang.

Baca Juga: Setidaknya 23 Warga Gaza Meninggal Akibat Bantuan dari Udara

Forum tersebut mendesak para pembuat keputusan untuk mencapai kesepakatan komprehensif bagi pembebasan sandera dengan mendesak hentikan perang di Gaza dan kembalikan orang-orang yang mereka cintai. Mereka menegaskan, waktunya telah habis untuk menunda menyelamatkan sandera.

Para demonstran yang turun di Hostages Square di antarannya para sandera yang sudah dibebaskan Hamas, seperti Eliya Cohen, yang dibebaskan pada Februari lalu, Sharon Aloni Cunio, yang dibebaskan bersama dua putri kembarnya yang masih kecil selama gencatan senjata seminggu pada November 2023, dan suaminya David Cunio masih ditahan; Ilana Gritzewsky, yang juga dibebaskan dalam kesepakatan November dan sejumlah sandera lain yang telah bebas.

Kabinet Israel telah memutuskan merebut Gaza meskipun militer menentang langkah tersebut dengan alasan bahwa tindakan itu akan membahayakan sandera, membahayakan pasukan secara tidak perlu, dan memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza.

Keputusan tersebut, yang mendapat kritik tajam di dalam dan luar negeri, tampaknya mundur dari niat yang dinyatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menaklukkan seluruh Gaza. []

Baca Juga: Pemukim Yahudi Serang Sumber Air di Tepi Barat

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda