Keluarga Sandera Israel di Gaza Kehilangan Kepercayaan pada Netanyahu

Ilustrasi warga Israel demo desak Netanyahu mundur. (Foto: Istimewa)

Tel Aviv, MINA – Beberapa keluarga sandera yang ditahan di mengatakan pada hari Jumat (19/1), mereka telah kehilangan kepercayaan pada pemerintahan Perdana Menteri dalam mengupayakan pemulangan para sandera.

Lembaga penyiaran publik Israel, KAN, mengutip pernyataan keluarga-keluarga yang menekankan mereka akan melaksanakan inisiatif mereka sendiri. Namun, mereka tidak merinci seperti apa bentuknya. Anadolu Agency melaporkan.

KAN mengutip salah satu keluarga yang mengatakan: “Setiap penundaan dalam negosiasi akan membahayakan nyawa mereka ( di ).”

Sementara itu, KAN melaporkan puluhan keluarga pada Jumat malam menuju ke rumah Netanyahu di Kaisarea di Israel utara, untuk menekannya agar membebaskan para tawanan.

Baca Juga:  Gaza Bantah Klaim AS, Israel Ada Peningkatan Bantuan Masuk

Mantan kepala badan intelijen Mossad, Tamir Pardo, mengikuti seruan mantan pejabat keamanan yang menuntut pemerintah mengambil langkah-langkah untuk membebaskan para tawanan.

Dia mengatakan kepada KAN bahwa mengakhiri perang melawan Gaza dengan terbunuhnya para tawanan berarti Israel kalah untuk pertama kalinya. Ia juga menekankan perlunya memperbaiki pendekatan pemerintah yang menelantarkan warganya.

Israel memperkirakan telah menahan 136 warga Israel di Gaza sejak 7 Oktober. Kelompok perlawanan menuntut gencatan senjata di Gaza dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Israel di tahanannya.

Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.

Baca Juga:  Profesor di Washington Masuk RS usai Dipukul Polisi saat Demo Pro-Palestina

Setidaknya 24.762 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 62.108 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur, menurut PBB. (T/R7/P2)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: sri astuti

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.