Tel Aviv, MINA – Keluarga para sandera Israel yang masih ditahan di Gaza menggelar aksi protes di depan markas Partai Likud milik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Senin (9/6), untuk menuntut gencatan senjata menyeluruh guna mengakhiri perang dan menjamin kembalinya seluruh tahanan.
Salah satu spanduk berbunyi “Kembalikan mereka semua dan tinggalkan Gaza” dibentangkan para demonstran yang juga membawa foto-foto sandera.
“Ibuku berkata bahwa banyak sandera yang telah meninggal dalam tahanan, banyak tentara dan perempuan juga gugud dalam pertempuran. Tidak perlu membunuh siapa pun demi memulangkan para sandera ke rumah mereka, karena semua bisa dikembalikan melalui kesepakatan menyeluruh,” ujar ibu dari sandera Matan Zangauker, seperti dikutip oleh penyiar publik KAN.
Pada Sabtu (7/6) lalu, Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas, memperingatkan bahwa nyawa Zangauker terancam akibat pengepungan tentara Israel di lokasi tempat ia ditahan.
Baca Juga: Israel Rekrut Tentara Bayaran AS untuk Serang Warga Gaza
Menurut surat kabar Haaretz, setidaknya 20 sandera telah tewas di Gaza dalam operasi militer Israel sejak Oktober 2023.
Israel memperkirakan masih ada 56 sandera di Gaza, dengan 20 di antaranya diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih dari 10.100 warga Palestina ditahan di penjara-penjara Israel dalam kondisi yang sangat buruk, termasuk laporan penyiksaan, kelaparan dan kelalaian medis, menurut kelompok hak asasi Palestina dan Israel.
Hamas telah berulang kali menawarkan pembebasan semua sandera Israel sebagai imbalan atas penghentian perang, penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan pembebasan tahanan Palestina. Namun, Netanyahu menolak syarat tersebut dan tetap menuntut pelucutan senjata faksi perlawanan Palestina serta kontrol kembali atas Gaza.
Oposisi Israel dan keluarga sandera menuduh Netanyahu memperpanjang perang demi memenuhi tuntutan mitra koalisinya yang beraliran ekstrem kanan dan mempertahankan kekuasaan.
Baca Juga: Kecaman Global Mengalir setelah Israel Serang Kapal Kemanusiaan Madleen
Tentara Israel terus melancarkan serangan brutal ke Gaza sejak Oktober 2023, yang telah membunuh hampir 55.000 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Seorang Anak Palestina Meninggal karena Kelaparan di Gaza