Washington, MINA – Keluarga wartawan Palestina-Amerika Serikat yang terbunuh, Shireen Abu Akleh, menuduh AS memberikan kekebalan hukum bagi Israel atas pembunuhannya.
Mereka meminta bertemu dengan Presiden Joe Biden secara langsung saat perjalanannya ke Israel pekan depan.
Dalam sepucuk surat kepada Biden yang diposting di Twitter pada Jumat (8/7), keluarga Shireen mengatakan, pemerintah AS hanya mengadopsi kesimpulan pemerintah Israel atas kematian Shireen, yang digambarkan sebagai pembunuhan di luar hukum. MEMO melaporkan, Sabtu (9/7).
“Keterlibatan pemerintahan Anda telah menyalakan pembunuhan Shireen dan melanggengkan impunitas,” kata surat itu, yang ditandatangani oleh saudaranya Anton Abu Akleh atas nama keluarga.
Baca Juga: Israel Cegah Adanya Perayaan Saat Tahanan Palestina Dibebaskan
“Seolah-olah Anda mengharapkan dunia dan kita sekarang hanya melanjutkan keheningan,” lanjut isi surat.
Keluarga Shiren meminta untuk melihat semua informasi yang telah dikumpulkan oleh pemerintah tentang masalah ini.
Wartawan Al-Jazeera Shireen Abu Akleh terbunuh pada 11 Mei dalam serangan Israel di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.
Bulan lalu Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan, bukti menunjukkan militer Israel telah membunuh Shireen Abu Akleh ketika dia berdiri dengan wartawan lain.
Baca Juga: Perbatasan Rafah Akan Dibuka dalam 14 Hari Setelah Pertukaran Tawanan
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, Shireen kemungkinan terbunuh oleh tembakan dari posisi Israel, tetapi mungkin tembakan tidak disengaja.
Penyelidik independen tidak dapat mencapai kesimpulan yang pasti tentang asal mula peluru yang menimpa Shireen.
Pejabat Palestina mengkritik laporan itu dan menyatakan, Shireen sengaja ditargetkan oleh seorang prajurit Israel. Israel membantah ini.
Menurut rencana, dalam perjalanan Timur Tengah pertamanya sebagai presiden pada 13-16 Juli, Biden diperkirakan akan bertemu secara terpisah dengan para pemimpin Palestina dan Israel.
Baca Juga: Pasukan Israel Isyaratkan Peralihan Fokus Serangan ke Tepi Barat
Kasus Abu Akleh akan menjadi tes diplomatik dan domestik untuk Perdana Menteri Israel baru Yair Lapid.
Sekelompok 24 senator AS di Partai Demokrat Biden bulan lalu mendesaknya untuk memastikan keterlibatan langsung AS dalam penyelidikan pembunuhan Shireen Abu Akleh. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kekompakan Aparatur Pemerintah di Gaza Gagalkan Rencana Israel