Yerusalem, MINA – Keluarga dari tawanan Israel di Jalur Gaza, Hadar Goldin, mengatakan, bahwa pemerintah Israel masih trauma dengan gerakan “Hamas”, karena itu mereka tidak dapat mengambil langkah serius menghukum gerakan tersebut untuk mendorongnya menyerahkan para tahanannya.
Ayah dari Samha Goldin, tentara Israel yang ditawan Brigade Qassam swperti dikuyip Safa mengatakan, bahwa keluarga itu mengorganisir pawai jalan kaki dari rumah mereka di Kfar Saba, utara “Tel Aviv” ke Jalur Gaza, selama tiga hari menempuh jarak sepanjang 100 km. Pawai akan dimulai Rabu (3/8), dan berakhir Jumat (5/8) depan di perbatasan dengan Jalur Gaza.
Ayah dari perwira yang ditangkap menyerukan partisipasi Israel seluas-luasnya dalam pawai, yang akan berlangsung selama tiga hari dan akan menyaksikan beberapa pemberhentian.
Dia mengatakan, bahwa militer Israel yang mengirim tentara ke Gaza, memikul kewajiban moral untuk mengembalikan mereka ke rumah mereka. Untuk pemulihan tentara tidak terjadi dengan memberikan puluhan ribu izin kepada penduduk Jalur.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Keluarga tawanan itu menuduh entitas membayar suap kepada Hamas dengan imbalan menjaga ketenangan. (T/B04/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah