Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemandirian Pesantren Jadi Kekuatan Baru Ekonomi Bangsa

Insaf Muarif Gunawan Editor : Widi Kusnadi - 51 menit yang lalu

51 menit yang lalu

4 Views

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membuka expo di Trans Mal Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/10/24). (Foto. Kemenag)

Bandung, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) RI melahirkan 432 badan usaha baru di lingkungan pesantren dan dirasakan banyak manfaatnya. Kemenag optimis kemadirian pesantren jadi kekuatan baru ekonomi bangsa.

Program Kemandirian Pesantren yang diluncurkan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas pada 2021 terbukti sangat potensial dan memberikan dampak positif yang sangat luas terhadap perekonomian bangsa.

Menag menyampaikan, kemandirian pesantren adalah bentuk komitmen negara kepada pesantren yang telah banyak berjasa kepada negara saat membuka Gebyar Expo Kemandirian Pesantren di Bandung, Jawa Barat, Kamis (10/10), demikian keterangan yang diterima MINA.

“Program Kemandirian Pesantren menjadi program prioritas yang harus dilaksanakan. Saat ini kita sudah mencapai 3.600 pesantren penerima bantuan inkubasi. Harapannya ini akan terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya,” kata Gus Men, sapaan akrab Menag Yaqut.

Baca Juga: Wakaf Jadi Pendorong Utama, Sentra Jamur Sragen Jateng Siap Panen Raya

“Pesantren harus kuat secara ekonomi, sehingga tidak bergantung kepada siapa pun. Jika hari ini adalah akhir perpisahan kita, maka pesantren tidak perlu khawatir bahwa (program) kemandirian pesantren akan terus berjalan karena kita telah menetapkan KMA untuk Program Kemandirian Pesantren,” jelas Gus Men.

Dalam Expo Kemandirian Pesantren tersebut terpotret sejumlah bukti keunggulan badan usaha milik pesantren. Dalam pameran yang digelar untuk menyemarakkan Hari Santri 2024 ini, terdapat 55 booth, di mana 51 di antaranya memamerkan berbagai produk unggulan asli dari kalangan pesantren.

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dalam laporan kegiatannya menyebutkan bahwa ide besar di balik Kemandirian Pesantren adalah terciptanya pesantren yang berdaya, mandiri, dan kuat.

“Dari 3.600 pesantren yang telah mendapat bantuan inkubasi bisnis, kita masih memiliki sekitar 40 ribu pesantren lainnya yang perlu didukung. Harapan kami, program ini dapat terus berkembang dan dilanjutkan agar pesantren lebih dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Abu Rokhmad.

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Serangan Israel yang Lukai Dua Prajurit TNI

Sementara itu, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, menggarisbawahi pentingnya transaksi ekonomi yang terjadi di expo ini sebagai bukti nyata kemandirian pesantren.

“Pesantren yang mandiri akan mampu mendukung pendidikan dan dakwahnya secara lebih efektif. Tahun depan, kami merencanakan expo yang lebih besar lagi. Tahun ini ada 55 booth, dan kami berharap jumlah tersebut bisa meningkat di masa-masa datang,” ucapnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: MUI Minta Prabowo Jadikan Isu Palestina Masuk Program 100 Hari Pertama

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia