Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kematian Ratusan Burung di Kashmir Picu Kekhawatiran Wabah Flu Burung

sri astuti - Ahad, 10 Januari 2021 - 01:00 WIB

Ahad, 10 Januari 2021 - 01:00 WIB

6 Views

Migrasi burung-burung ke lahan basah Lembah Kashmir. (Foto: dok. Muslim Institute)

Kashmir, MINA – Kematian ratusan burung yang tidak diketahui penyebabnya di kashmir/">Jammu dan Kashmir yang diduduki India telah memicu kekhawatiran akan wabah flu burung di wilayah Himalaya yang disengketakan itu.

“Sekitar 154 burung ditemukan mati di Udhampur dan lima lainnya di Jammu selama tiga hari terakhir,” kata Petugas Satwa Liar Anil Atri kepada Anadolu Agency.

“Kami telah mengirimkan sampel untuk uji laboratorium guna memverifikasi apakah unggas tersebut terinfeksi dan menunggu hasilnya,” katanya.

India sudah mulai memusnahkan ribuan burung setelah penyakit itu terdeteksi pada bebek, burung gagak, dan angsa liar di beberapa bagian negara itu.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Pada hari Jumat (8/1), Kementerian Perikanan, Peternakan, dan Peternakan India mengonfirmasi wabah flu burung di enam negara bagian India dan mendesak bagian lain untuk tetap waspada.

Sehari sebelumnya, pihak berwenang di kashmir/">Jammu dan Kashmir yang diduduki India melarang impor unggas hingga 14 Januari dan mengatakan “pesanan akan direvisi berdasarkan situasi.”

Semua departemen terkait telah disiagakan dan diperintahkan untuk memantau secara dekat lahan basah yang sering dikunjungi burung migran.

“Tim yang dipimpin oleh para ahli telah dikerahkan untuk memantau situasi. Kami menyarankan semua orang untuk menjauhi unggas mati yang mungkin mereka temui. Tidak boleh ada yang menyentuh bangkai itu,” kata Atri.

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Asosiasi Dokter Kashmir juga mendesak masyarakat di wilayah tersebut untuk berhati-hati saat menangani unggas.

“Orang yang menangani atau memusnahkan unggas harus ekstra hati-hati dan mengambil tindakan seperti memakai alat pelindung diri,” kata Dr. Suhail Naik, ketua Asosiasi. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Dunia Islam
Dunia Islam