Semarang, MINA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) terus berkomitmen menumbuhkembangkan perekonomian syariah melalui berbagai inisiatif strategis. Salah satu langkah penting yang diambil adalah pembentukan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) untuk memperkuat sektor keuangan syariah di seluruh wilayah provinsi.
Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana menegaskan, pemerintah daerah secara konsisten mendukung pengembangan ekonomi syariah di seluruh kabupaten dan kota.
“Alhamdulillah, pertumbuhan ekonomi syariah di Jawa Tengah sangat baik. Hampir semua daerah telah menerapkan sistem keuangan syariah,” ungkapnya saat mendampingi Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin, dalam kunjungan kerja di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (11/9).
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk memperkuat perekonomian syariah, termasuk penguatan rantai pasok halal melalui fasilitasi sertifikasi produk halal dan pendirian Zona Kuliner Halal Aman Sehat (KHAS) yang telah berdiri di beberapa kota, seperti Surakarta, Semarang, Banyumas, dan Tegal.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Selain itu, potensi pariwisata ramah muslim juga menjadi perhatian, dengan dukungan pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui kegiatan Jateng Halal Vaganza.
“Peningkatan UMKM serta pengembangan produk halal, aman, dan sehat menjadi prioritas utama kami dalam memperkuat perekonomian syariah di Jawa Tengah,” tambah Nana Sudjana.
Tak hanya itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah juga berperan aktif dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah dengan memanfaatkan dana wakaf dan infak untuk pengembangan UMKM berbasis syariah.
Pemerintah berharap langkah-langkah ini mampu berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, serta menjaga kestabilan inflasi.
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyoroti pentingnya ekonomi syariah dalam menghadapi tantangan global.
Ia menyebutkan bahwa ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia terbukti tetap tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
Berdasarkan laporan The State of Global Islamic Economy Indicator, ekonomi syariah Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan, dengan peringkat ketiga dunia pada tahun 2023, setelah Malaysia dan Arab Saudi.
“Capaian ini menunjukkan bahwa ekonomi syariah mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional. Ke depan, ekonomi syariah harus bertransformasi lebih baik untuk mengakselerasi kesejahteraan ekonomi yang lebih merata dan berkeadilan,” tutur wapres. []
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!
Mi’raj News Agency (MINA)