Jakarta, 22 Jumadil Akhir 1438/21 Marer 2017 (MINA) – Kementerian Agama (Kemenag) mengaku tertarik dan siap menjalin sinergi dengan gerakan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) guna mendorong para santri menjadi wirausaha dan berkecimpung di industri kreatif.
“Kami tertarik untuk bekerjasama dengan KEIN. Sekarang ini awarness atau kesadaran pesantren akan pentingnya lifeskill, selain tentunya pendalaman ilmu agama, juga semakin meningkat. Antusiasme dunia pesantren dalam hal ini juga semakin tinggi. Saya akan meminta Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren untuk segera menjajaki kemungkinan itu secepatnya,” terang Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, di Jakarta, Selasa (21/3).
Menurut Kamaruddin, dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, penjajakan diperlukan utamanya untuk bisa memahami format sinergi hingga nantinya berujung pada adanya MoU. Adapun sinergi yang diharapkan adalah program yang berdampak pada dua hal sekaligus, yaitu: peningkatan kompetensi pesantren dalam menghasilkan santri dengan kompetensi lifeskill, dan peningkatan kompetensi pesantren sebagai lembaga yang mengembangkan industri kreatif.
“Pesantren memiliki potensi besar untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi nasional dengan mengembangkan sejumlah lifeskill. Kita akan memberi afirmasi pengembangan kompetensi lifeskill di pesantren. Pengembangan industri kreatif salah satu yang menarik dan berpotensi dikembangkan,” ujarnya.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Sebelumnya, Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif KEIN Irfan Wahid mengatakan, Presiden berharap sektor industri kreatif di pesantren semakin maju agar dapat ikut menopang ekonomi secara nasional.
“Keinginan Presiden Jokowi agar pesantren dapat menjadi penopang ekonomi nasional begitu tinggi. Saya mencoba mendorong hal itu melalui sektor industri kreatif dan wirausaha santri,” katanya.
Menurutnya, banyak hal yang bisa dilakukan para santri untuk belajar wirausaha dengan produk yang berbeda serta memiliki keunikan. Syaratnya, para santri tidak lekas putus asa dalam mengembangkan usaha, serta selalu membuka wawasan, tekun, dan tidak mudah menyerah. (T/R09/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun