Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembara Santri Imtiaz Melaka Malaysia ke Al-Fatah Berakhir

Nur Hadis - Sabtu, 24 Desember 2016 - 11:24 WIB

Sabtu, 24 Desember 2016 - 11:24 WIB

484 Views

Lampung Selatan, 24 Rabi’ul Awwal 1438/ 24 Desember 2016 (MINA) – Pertemuan dan perpisahan yang didasari karena Allah SWT akan mendapat naungan di hari kiamat. Demikian disampaikan, Mastur MHI, Mudir Al-Fatah Lampung dalam acara “Penutupan Kembara Santri Imtiaz Melaka Malaysia” di Pondok Pesantren Al-Fatah, Muhajirun, Lampung Selatan, Sabtu (24/12).
“Mudah-mudahan pertemuan dan perpisahan ini karena Allah SWT. Kerena pertemuan dan perpisahan yang karena Allah SWT akan mendapat naungan,” katanya.
Ia berharap, pertemuan ini akan tetap terjalin hingga menjadi pertemuan yang hakiki.
“Harapannya, kunjungan antara Al-Fatah dan Imtiaz tetap terjalani sehingga menjadi pertemuan yang hakiki,” ujarnya.
Sementara itu, Mudir Imtiaz Melaka Malaysia yang dalam hal ini diwakili oleh Zahwan bin Zakaria mengaku sangat bersyukur masih diberi kesempatan dapat berkunjung ke Pondok Pesantren AL-Fatah Lampung.
Ia mengatakan dalam sambutannya, semoga dapat berkunjung kembali di masa depan.
“Semoga kami bisa diizinkan berkunjung ke Al-Fatah di masa depan dan akan semakin ramai warga Al-Fatah yang berkunjunh ke tempat kami,” ujarnya.
Ia juga berharap, kunjungan ini dapat menjalin silaturahmi yang kekal hingga ke surga.
“Semoga ukhuwan dan silaturahim ini akan berkekalan hingga ke surga,”pungkasnya.
Rombongan santri Pesantren Imtiaz Ulul Albab, Malaka meninggalkan Pondok Pesantren Al-Fatah Lampung pada Rabu (24/12) pagi yang kemudian dilanjutkan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Fatah Pasir Angin Cileungsi Bogor.
Acara penutupan dilanjutkan dengan  tausiah oleh Waliyul Imam Dade Novrizal yang diwakili oleh Amir Markas Muhajirun Budiarso, yang mengemukakan bahwa jangan sampai menyesal di waktu tua sebab tak mau belajar di waktu muda.
“Manfaatkanlah waktu mudamu sebelum waktu tuamu, waktu sehatmu sebelum waktu sakitmu dan waktu luangmu sebelum waktu sempitmu,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, persaudaraan yang hakiki adalah persaudaraan yang terjalin karena Allah.
“Kebersamaan dapat  dirasakan dengan saling menasihati, mencari ilmu dan tukar pengalaman semata-mata hanya mewujudkan ketaqwaan kita kepada Allah,” ujarnya.
Ia berharap melalui program  ini dapat mewujudkan ukhuwah yang kukuh.
“Dengan program ini Insya Allah segala upaya bisa mewujudan persaudaraan yang kukuh,” pungkasnya.

(L/sfh/ism/K08-P1)
Miraj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Syamsuri Firdaus Juara 1 MTQ Internasional di Kuwait

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia