Banda Aceh, MINA – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Bidang Penerangan Agama Islam dan Zakat Wakaf (Penaiszawa) menggelar pembinaan dan pengkaderan terhadap Calon Muballigh Muda kader Dakwah.
Kegiatan yang berlangsung di Banda Aceh tersebut diikuti 24 Calon Muballigh perwakilan lembaga dan ormas se Aceh, kegiatan ini berlangsung 7 hingga 10 Oktober mendatang.
Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh mengatakan, dakwah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan.
“Dengan dakwah dapat disampaikan dan dijelaskan ajaran Islam kepada umat sehingga mereka mengetahui mana yang haq dan mana yang batil,” ucapnya, Selasa (8/10).
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Dakwah sangat dibutuhkan oleh umat dan karenanya harus diperbanyak jumlah muballigh dengan kualitas memadai, sehingga pesan-pesan yang diasampaikan kepada masyarakat dapat dipetik dan diamalkan oleh masyaralat Aceh khususnya.
“Mewujudkan harapan tersebut tidak ada jalan lain selain meningkatkan pembinaan kepada para tenaga atau calon muballigh muda. Dan salah satunya harus dilakukan secara terus menerus dengan berkomitmen mengembangkan sumber daya manusia sebagai generasi penerus di masa mendatang,” sebut Kakanwil.
Menurut Kakanwil, banyak hal yang perlu dipelajari dan dipersiapkan oleh tenaga-tenaga mubaligh muda sebelum terjun ke masyarakat.
“Antara lain menguasai materi dakwah dengan benar, memperluas wawasan keilmuan maupun meningkatkan teknik serta metode dakwah, supaya para muballigh muda juga bisa menjadi panutan maupun teladan,” ungkap Kakanwil.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Kakanwil juga mengajak para calon muballigh untuk memahami moderasi beragama yang merupakan pemahaman Islam moderat, dengan gagasan menentang segala bentuk kekerasan, melawan fanatisme, ekstrimisme dan menolak intimidasi, “Dengan moderasi beragama maka dakwah islam pun dilakukan dengan toleran, damai, dan santun, tidak menghendaki terjadinya konflik serta tidak memaksakan kehendak,” ucap Kakanwil.
Mari melakukan yang terbaik dan berbuat sesuatu untuk Aceh dan masyarakat Islam, ajaknya.
Ia juga berpesan agar melalui pertemuan tersebut, perseta dapat membuat komunitas baru atau group channel sebagai wadah berbagi dan sharing informasi.
“Group penting sebagai tempat kita saling berbagi informasi dan tukar pendapat, kalau ada persoalan di lapangan dapat kita pecahkan dan cari solusi bersama, mudahan saudara semua menjadi duta dakwah bagi masyarakat Aceh,” pesan Daud Pakeh. (L/AP/P2)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Mi’raj News Agency (MINA)