Jakarta, MINA – Dalam waktu dekat Kementerian Agama (Kemenag) akan membentuk tim audit khusus atau gabungan guna melihat secara langsung kondisi Rumah Sakit (RS) Haji Jakarta.
Audit akan dilakukan, baik untuk melihat kondisi fisik bangunan, keuangan dan lainnya yang terkait perkembangan RS Haji Jakarta sampai saat ini, demikian dilansir dari laman kemenag.go.id.
Direktur RS Haji, Syarief, mengatakan, sejak dua setengah tahun, RS Haji Jakarta sudah banyak kemajuan.
“Namun sekarang yang menjadi masalah terkait keuangan,” katanya saat bertemu Menag Fachrul Razi di ruang kerjanya, Jakarta pusat, Senin (27/01).
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Syarief menyatakan, saat ini RS Haji Jakarta membutuhkan anggaran sebesar Rp 42 miliar, yang menjadi prioritas untuk kebutuhan kewajiban pajak, obat-obatan, dan lainnya.
“Kami sudah membuat laporan keuangannya untuk dilaporkan ke Kementerian Agama,” tambah Syarief.
Keberadaan RS Haji Jakarta cukup prospektif dan potensial. Apalagi, saat ini ada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seperti UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki Fakultas Kedokteran dan PTKIN lainnya di Indonesia. RS Haji sekarang memiliki 800 karyawan.
Menag Fachrul Razi mengakui RS Haji Jakarta masih bisa dibuat lebih baik. Bahkan Menag sendiri pun pernah berbincang dengan Menteri Kesehatan terkait RS Haji Jakarta.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Tim gabungan dari Itjen akan segera turun ke RS Haji Jakarta untuk menyikapi langkah-langkah Kemenag ke depan.
“Kita tunggu laporan keuangan terkini dari RS Haji, agar bisa menetapkan langkah-langkah lebih lanjut,” kata Menag. (R/Mee/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak