Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Akan Fasilitasi MUI Adakan Dialog Nasional

habibi - Kamis, 24 November 2016 - 09:15 WIB

Kamis, 24 November 2016 - 09:15 WIB

278 Views ㅤ

Jakarta, 23 Safar 1438/24 November 2016 (MINA) – Kementerian Agama (Kemenag) RI mengaku siap memfasilitasi rencana usulan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang akan menyelenggarakan Dialog Nasional guna menyikapi permasalahan umat yang belakangan panas di Indonesia.

“Saya mengapresiasi usulan dialog nasional. Ini sangat positif. Kemenag siap memfasilitasi inisiasi ini, dan sebenarnya ini sesuatu yang sudah lama dan ditunggu oleh masyarakat dan bangsa,” ujar Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim dalam sambutannya di pembukaan Rakernas MUI II di Jakarta, Rabu (23/11) malam kemarin.

Rapat Kerja Nasional MUI ke-II yang diselenggarakan di Ancol ini bermaksud untuk menyatukan kembali para ulama dan umara untuk kembali ke satu tujuan yakni, membangun bangsa. Menag juga mengatakan, dialog sangat penting agar persoalan kesalahfahaman bisa teratasi dengan baik.

Sebagai sebuah organisasi, MUI di usianya yang ke-41 juga telah banyak berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan, kerukunan, dan kualitas pendidikan ke-Islaman. “Rakernas MUI ini bisa juga dimanfaatkan untuk muhasabah, agar bisa menyikapi persoalan yang terkait kebangsaan dengan baik,” ujar Menag Lukman dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.

Baca Juga: Syaikh El-Awaisi: Menyebut-Nyebut Baitul Maqdis Sebagai Tanda Cinta Terhadap Rasulullah

Ketua panitia Rakernas II Solahuddin Al Ayyubi mengatakan bahwa forum ini menjadi ajang merapatkan barisan, demi kerja MUI ke depan yang lebih baik. MUI diharapkan dapat menjadi khadimul (pelayan) ummat yang berlandaskan Islam wasatiyah, bukan hanya pada gerakan berfikir tapi bertindak untuk kemaslahatan umat.

Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin berpesan agar adanya arus deras untuk mendelegitimasi MUI dapat disikapi dengan tenang, arif, dan mawasdiri. “MUI dengan kelebihan dan kelemahan yang ada, harus pandai mencegah dan membangun diri serta saling faham untuk menghadapi perbedaan,” kata Din Syamsuddin.

Sementara Ketum MUI KH Ma’ruf Amin menggarisbawahi pentingnya penguatan peran MUI. Menurutnya, MUI harus dapat menangkap aspirasi umat sekaligus menjaga kebhinnekaan bangsa. “MUI punya tanggungjawab kenegaraan, sehingga kiranya bisa memposisikan diri dengan baik,” kata KH Maruf Amin. (T/M09/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: AWG: Daurah Baitul Maqdis, Jadi Titik Balik Radikal untuk Perjuangan Umat Islam

Rekomendasi untuk Anda

MENAG
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia