Kemenag Akan Gelar Konferensi Sarjana Islam Internasional di Jakarta

, MINA – Kementerian Agama () akan menggelar internasional (AICIS – Annual International Conference on Islamic Studies) bertema “Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam” di Jakarta.

Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag, Arskal Salim dalam keterangannya kepada awak media di Kantor Kemenag, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/9) mengatakan, konferensi ini adalah forum kajian keislaman yang diprakarsai Indonesia sejak 19 tahun lalu.

“Pertemuan ini dimaksudkan untuk mengumpulkan para pemikir Islam sejagat dan para pemangku kepentingan studi Islam yang diharapkan bisa menjadi barometer perkembangan kajian Islam dunia,” katanya.

Arskal menyebutkan, konferensi tahunan ini nantinya akan dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan dihadiri sekitar 1.700 sarjana Islam seluruh dunia selama empat hari, pada Selasa, 1 Oktober hingga Jumat, 4 Oktober 2019, di Hotel Mercure Batavia, Jakarta.

“Perkembangan teknologi yang cepat memaksa para ilmuwan Muslim berkumpul untuk saling mengisi dan berkontribusi kepada bentuk keislaman sesuai ajaran aslinya,” katanya.

Ia menambahkan, dalam pertemuan tersebut, sebanyak 450 paper dari 1.300 yang diseleksi, akan dibahas dalam diskusi tingkat tinggi yang diikuti oleh para akademisi studi Islam dunia dari berbagai jurusan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Kamaruddin Amin mengungkapkan, Indonesia merupakan negara muslim berpengaruh di dunia dan selalu menjadi kajian utama tentang keislaman dan kultural.

“Kami memprakarsai pertemuan ini agar studi Islam di Indonesia dapat lebih berperan dalam menjawab persoalan keislaman dunia. Kami semua berkepentingan agar studi Islam selalu mengikuti perkembangan zaman dan tidak teralienasi dari dinamika sosial di masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan, setiap tahun dunia Islam mendapat tantangan baru yang harus selalu dijawab. Indonesia sebagai negara Islam terbesar di dunia harus bisa menunjukkan kontribusi yang signifikan bagi kalangan muslim internasional.

“Secara umum, event semacam ini dapat dipergunakan untuk menyebarkan gagasan populisme dan kedamaian dunia melalui forum diskusi dan resolusi yang dihasilkan. Para akademisi dan pakar keislaman memiliki posisi strategis dalam merumuskan bentuk respon terkait berbagai dinamika teknologi secara positif,” katanya. (L/R06/RS1))

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: illa

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.