Mohsen-300x221.jpg" alt="Direktur Pendidikan Diniyah dan Ponpes, Mohsen Al-Idrus memberikan sambutan pada Rakor Pendidikan Diniyah dan Ponpes, Jakarta (Foto: Kemenag)" width="300" height="221" /> Direktur Pendidikan Diniyah dan Ponpes, Mohsen Al-Idrus memberikan sambutan pada Rakor Pendidikan Diniyah dan Ponpes, Jakarta (Foto: Kemenag)
Jakarta, 28 Rabi’ul Akhir 1436/18 Februari 2015 (MINA) – Kementerian Agama akan mengembangkan Pondok Pesantren (Ponpes) maritim, berkerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
“Obyeknya pada pesantren-pesantren yang ada di wilayah pesisir”, demikian Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Mohsen Al-Idrus, dalam sambutan pada Rakor Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Jakarta, seperti rilis Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (18/2).
“September nanti, kita bekerja sama dengan Kemenko-PMK, akan melaunching program Pesantren Maritim. Bahkan Bapak Presiden siap hadir dan membukanya,” kata Mohsen.
Ia meminta seluruh jajaran Dit PD Pontren, pusat dan daerah, untuk mempersiapkan program ini secara matang sehingga dalam implementasinya mampu memunculkan banyak ponpes yang bergerak dalam usaha-usaha kelautan.
Baca Juga: AWG Desak Pemerintah RI Perketat Visa Pemohon Pendukung Zionisme
Terkait hal ini, Kemenag akan menyiapkan pendidikan, pelatihan, pemberian bantuan, pengembangan usaha-usaha kelautan di berbagai wilayah pesisir di Indonesia.
Selain pengembangan pesantren pesisir, Dit. PD Pontren juga telah bekerjasama dengan dengan Bank Indonesia untuk Pengembangan Ekonomi.
Berikutnya juga bekerjasama dengan Mahkamah Konstitusi, lanjut Mohsen, untuk memberikan pemahaman konstitusi terhadap lembaga pendidikan agama dan keagamaan Islam.
Ia menambahkan bahwa Dit PD Pontren juga mempunyai program prioritas tahun 2015, yakni: Program 10.000 Hafizh Al-Quran , Pendidikan Kader Ulama, Program Takhasus Tafaqquh Fiddin, Pengembangan Pesantren Bahari, Pengembangan Lifeskill dan Enterpreneurship, Pendidikan Keagamaan Terpadu di Daerah Tertinggal, Terluar dan Terdepan.
Baca Juga: Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Dukung Fatwa Ulama Dunia Jihad Lawan Israel
Dikatakan Mohsen, program-program tersebut didesain tidak dalam kerangka mengkooptasi pesantren. Mohsen sadar bahwa pesantren hadir di tengah masyarakat, karena kemandiriannya. Untuk itu, program Dit PD Pontren justru dalam kerangka memperkuat kemandirian pesantren.
“Kita harus pro aktif dalam penguatan kemandirian Ponpes. Jangan buat pesantren tergantung pada pemerintah. Pemerintah hadir dan ikut memfasilitasi dalam hal dan batas tertentu. Kita mempunyai banyak pekerjaan. Untuk itu, segera kita menyamakan persepsi dan mengkorelasikannya dengan semangat kita yang juga baru,” imbau Mohsen. (T/R11/P2 )
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=240012
Baca Juga: Nilai Tidak Efektif, Pemprov Jakarta Tiadakan Operasi Yustisi