Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Alokasikan Bantuan Studi S2 Bagi Guru Madrasah

Hasanatun Aliyah - Rabu, 20 Juli 2022 - 12:03 WIB

Rabu, 20 Juli 2022 - 12:03 WIB

4 Views

Makassar, MINA – Kementerian Agama mengalokasikan bantuan studi lanjut strata dua (S-2) bagi madrasah/">guru madrasah rumpun mata pelajaran agama Islam. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan guru master di bidangnya sekaligus dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran pada madrasah.

“Untuk beasiswa tahap pertama ini, kami merencanakan bagi tiga jenis guru pengampu mata pelajaran, yakni Akidah Akhlak, Quran Hadis, dan Ilmu Kalam,” ujar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain, di forum finalisasi Penyusunan Petunjuk Teknis Beasiswa Guru Master di Makassar yang berlangsung pada tanggal 18 – 20 Juli 2022.

Menurutnya, pemilihan tiga bidang mapel rumpun agama Islam tersebut karena memang menjadi “core business” dan mandat keilmuan yang diemban di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), baik Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN), dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).

Pemilihan tiga bidang mapel rumpun agama Islam tersebut juga sangat strategis, sebut Zain, karena dapat menguatkan nalar kritis para madrasah/">guru madrasah. Tradisi berpikir kritis (critical thinking) adalah salah satu dari 6C yang merupakan aspek yang selalu ditekankan untuk ditanamkan kepada peserta didik.

Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.

“Jika guru memiliki tradisi kritis, dipastikan akan diturunkan kepada siswanya. Jika siswa memiliki nalar kritis, dipastikan memiliki cara pandang dan sikap moderat,” tegasnya lebih lanjut.

“Tentunya, hal ini akan mensupport salah satu program prioritas menteri yakni penguatan moderasi beragama,” sambungnya.

Kasubdit Bina GTK MA/MAK yang juga Sekretaris Pokja Moderasi Beragama Ditjen Pendis Anis Masykhur menambahkan, lemahnya pengetahuan guru di bidang ilmu-ilmu inti memberikan sumbangsih dalam menumbuhkan karakter intoleran. Untuk itu, lanjutnya, studi dengan fokus pendalaman keilmuan ini diharapkan memberikan pengaruh signifikan pada pembentukan perilaku dan pola pikir moderat, sebagaimana tercantum dalam program prioritas Kementerian Agama.

Pertimbangan pemilihan mapel tersebut diarahkan untuk mengatasi sebagian permasalahan guru. Anis menjelaskan, hasil asesmen nasional pendidik yang dilakukan pada tahun 2020 dan 2021 menunjukkan, kompetensi profesional guru lebih rendah daripada kompetensi pedagogiknya.

Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

“Program guru master madrasah ini menemukan momentumnya, dan mereka diharapkan menjadi guru yang memiliki pengetahuan layaknya master,” tegasnya lebih lanjut. (R/R5/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Ramadhan 1445 H