Jakarta, 12 Rabiul Akhir 1438/11 Januari 2017 (MINA) – Kementerian Agama mengapresiasi program yang disampaikan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI).
“Kami apresiasi dengan adanya KUPI yang konsen terhadap bagaimana perempuan diletakkan sesuai kodratnya, walau dalam konteks Indonesia masih banyak persoalan,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat menerima Kongres Ulama Perempuan Indonesia di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta, Rabu (11/1).
Dikatakan Menag, problem utama kita itu adalah cara pandang. Bagaiamana dan seperti apa agama melihat perempuan. Setidaknya, kita memiliki cara pandang yang sama terkait perempuan.
Menurutnya, dalam laman resmi kemenag yang dikutp MINA, dalam tradisi dan pada awamnya, banyak pandangan yang mendahulukan kaum laki-laki dari pada perempuan, apalagi dalam dunia pendidikan. Itu bisa disebabkan karena nilai tradisi lebih banyak disisipi nilai agama.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
“Tradisi banyak membentuk mindsite kita, makanya satu keluarga itu lebih mendahulukan laki-laki dari pada perempuan dalam pendidikan,” ujarnya.
Padahal, tambahnya, perempuan harus lebih didahulukan daripada laki-laki. Karena, dasar pendidikan itu dimulai dari perempuan, generasi muda itu sejak dalam kandungan sudah dididik oleh perempuan.
“Generasi muda, sejak dalam kandungan, mau jadi apa, sangat tergantung oleh perempuan (Ibu),” tuturnya.
Sebelumnya perwakilan dari KUPI, Maria Ulfa Anshor menyampaikan bahwa KUPI pertama akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Kebun Jambu Cirebon pada April mendatang, dengan mengundang ulama-ulama perempuan se Indonesia.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“KUPI pertama ini nantinya akan menghasilkan Ijtima Jamai, dan juga langkah lanjutan rekomendasi tentang ulama perempuan, serta menjadikan KUPI gerakan yang lebih sistematis hingga membentuk jaringan pada tingkat internasional,” ujarnya.
Hadir mendampingi Menag, Dirjen Pendis Kamaruddin Amin, Direktur Pendidikan Pondok Pesantren Mohsen, Kapuslitbang Lektur dan pentashihan Alquran Khairul Fuad Yusuf, Sesmen Khairul Huda Basyir, dan Staff Khusus Ali Zawawi. (T/R09/P02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak