KEMENAG : BELUM ADANYA BUKU AJAR HANYA MASALAH TRANSPORTASI

Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat Pendidikan Madrasah Kidup Supriyadi (Foto: Kemenag)
Kasubdit dan Evaluasi Direktorat Pendidikan Madrasah Kidup Supriyadi (Foto: Kemenag)

Jakarta, 13 Dzul qa’dah 1435/8 September 2014 (MINA)- Republik Indonesia, melalui Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi Direktorat Pendidikan Madrasah Kidup Supriyadi mengatakan, masalah tidak adanya buku ajar kurikulum 2013 hanya masalah transportasi dalam pendistribusiannya.

“Seandainya buku itu belum sampai ke madrasah, bisa saja keterlambatan itu karena masih dijalan, dalam proses pendistribusian,” kata Supriyadi kepada Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di kantornya, Jakarta, Senin.

Supriyadi juga menambahkan, sebenarnya materi kurikulum 2013 bisa di unduh di laman kemendiknas oleh sekolah masing-masing. Mengenai ongkos cetak bisa diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Siswa.

“Dana BOS bisa dialokasikan untuk pengadaan buku ajar,” paparnya.

Buku ajar kurikulum 2013 yang dibawah kemenag meliputi Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu; Al-qur’an Hadist, Aqidah Akhlak dan Sejarah Kebudayaan Islam serta Bahasa Arab.

Sementara itu, kata Supriyadi pemerintah sudah mengalokasikan dana 300 miliar untuk pengadaan buku ajar. Dana tersebut kemudian dibagikan kepada masing-masing provinsi, jumlah yang diterima tidak sama, tergantung jumlah sekolah madrasah yang ada di provinsi tersebut.

Dana alokasi oleh pemerintah langsung disalurkan kepada sekolah madrasah negeri, namun untuk madrasah swasta dananya tidak langsung diberikan, akan tetapi disalurkan di Kanwil kemenag masing-masing.

Proses pengadaan Buku Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah dilakukan dengan e-katalog dan dilaksanakan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) Melalui Kontrak Payung. Adapun pengadaan Buku Mapel Umum di Madrasah dilakukan dengan Mengikuti Mekanisme yang ditetapkan oleh Kemendikbud.

Kepala divisi pendidikan yayasan Al-Fatah yang berpusat di Cileungsi, Bogor, Ahmad Zubaidi mengatakan, beberapa sekolah yang ia pimpin kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar dengan keterlambatan pendistribusian buku ajar kurikulum 2013.

Keterlambatan buku ajar itu juga di rasakan diberbagai  madrasah, antara lain; Sekolah Madrasah Al-Fatah Maos, Cilacap, Madrasah Shuffah Hizbullah Maluku Tengah, dan di berbagai daerah lain. (L/P010/R03)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Chamid Riyadi

Editor:

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0