Pandeglang, MINA – Komisi VIII DPR bersama Kementerian Agama (Kemenag) meninjau Pesantren Riyadussholihiin, Pandeglang. Pesantren tersebut tetap melakukan pembelajaran tatap muka selama pandemi, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pembelajaran tatap muka secara langsung pada lembaga pendidikan agama dan keagamaan menjadi perhatian khusus Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR RI. Demikian keterangan yang dikutip MINA Selasa, (13/10).
“Kami hadir disini ingin melihat secara langsung, apakah benar proses pembelajaran itu memenuhi protokol kesehatan, apakah benar pesantren ini ikut aturan main selama pandemi, karena bagian dari tugas kita yaitu pengawasan,” kata Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto di Pandeglang.
“Saya tidak ingin melihat pesantren menjadi klaster baru. Jangan sampai pesantren menjadi klaster baru untuk penyebaran covid 19,” lanjutnya.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Ia berharap agar seluruh pihak yang berwenang dalam penanganan Covid-19 terus memberi perhatian kepada pondok pesantren yang melaksanakan proses pembelajaran tatap muka.
“Tidak hanya terhadap pondok pesantren ini, tetapi juga seluruh pondok pesantren yang ada di Pandeglang,” tegasnya.
Direktur PD Pontren Waryono, menemukan fakta bahwa protokol kesehatan telah dijalnkan oleh pesantren dengan baik.
“Di dalam ruang kelas mereka sudah menerapkan physical distancing. Mereka belajar di dalam kelas dengan sistem shift. Jadi, walaupun satu kelas, mereka masuknya tidak sama,” kata Waryono.
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung
“Begitu juga di ruang tidurnya. Mereka juga sudah dibuat berjarak,” lanjutnya.
Waryono menjelaskan, pesantren ini memiliki dokter jaga yang standby selama 24 untuk pemeriksaan kesehatan.
“Bagi yang belum memiliki fasilitas dokter jaga, mungkin dapat bekerjasama dengan puskesmas atau gugus tugas Covid-19 setempat,” ujarnya. (R/SH/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia