Serpong, 7 Ramadhan 1438/2 Juni 2017 (MINA) – Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya mengembangkan madrasah berasrama, dengan harapan dapat menghasilkan distingsi berupa penguatan pemahaman keagamaan siswa yang lebih mendalam dan dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal tersebut dikatakan Dirjen Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kamaruddin Amin pada kegiatan Pengembangan Kurikulum Madrasah Berasrama dan Madrasah Riset yang diinisiasi oleh Subdit Kurikulum dan Evaluasi pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, di Serpong sejak 30 Mei-1 Juni 2017.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari unsur kepala MTs dan MA berasrama yang selama ini merintis dan mengembangkan budaya riset melalui karya tulis ilmiah remaja.
“Madrasah berasrama juga harus dapat meningkatkan kemampuan Bahasa Arab dan Inggris para siswa, serta keterampilan keagamaan sederhana namun sangat dibutuhkan masyarakat,” ujar Kamaruddin dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, Jum’at (2/6).
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Keterampilan yang dimaksud Kamaruddin antara lain ceramah, tajhizul mayyit (mengurus mayat), dan praktik keagamaan lainnya yang dibutuhkan di masyarakat.
Kasubdit Kurikulum Basnang Said mengatakan, madrasah berasrama terdiri dari MAN Insan Cendekia (MAN IC), MAN Program Keagamaan (MAN PK), serta madrasah lainnya termasuk jenjang MTs, yang sudah dilengkapi dengan sarana berupa asrama siswa. Karena berasrama, maka proses pembinaan di madrasah ini berlangsung selama 24 jam.
“Para siswa mendapatkan pendidikan tambahan berupa penguatan bahasa asing, Arab dan Inggris, pendalaman agama, penguatan skill dan soft skill, pembinaan keterampilan pidato, serta pendalaman ilmu agama berbasis kitab kuning,” ujarnya.
Menurut Basnang, madrasah berasrama sebenarnya sudah banyak dikembangkan oleh masyarakat, utamanya kalangan pesantren. Mulai tahun ini, Kemenag baru mewajibkan 20 MAN IC dan 10 MAN PK untuk mengembangkan madrasah berasrama.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Selain itu, ada juga sejumlah madrasah reguler yang sudah mulai mengembangkan madrasah berasrama, antara lain: MAN 4 Jakarta dan MTsN 31 Jakarta. “Target kami, para siswa bisa lebih fokus dalam belajar. Selain itu juga menghindrakan mereka dari pergaulan bebas,” tutup Basnag. (T/R09/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara