Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Buka Pendaftaran Beasiswa dan Non Beasiswa S1 ke Timur Tengah 7-15 Mei 2016

Rana Setiawan - Rabu, 4 Mei 2016 - 21:01 WIB

Rabu, 4 Mei 2016 - 21:01 WIB

495 Views

Jakarta, 26 Rajab 1437/4 Mei 2016 (MINA) – Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (DIKTIS) Ditjen Pendidikan Islam (Pendis) kembali membuka seleksi beasiswa dan non beasiswa ke sejumlah negara yaitu Mesir, Maroko dan Sudan, pada 7 – 15 Mei 2016.

“Maksud Diktis Ditjen Pendis melakukan seleksi penerimaan beasiswa dan non beasiswa tersebut di dalam negeri adalah dalam rangka menjaga kualitas mahasiswa/i yang akan dikirim ke Timur Tengah dan juga mengantisipasi meningkatnya calon mahasiswa mahasiswi yang ingin melanjutkan studi ke kawasan Timur Tengah tersebut,” kata Direkur DIKTIS, Amsal Bakhtiar Selasa kemarin.

Mengenai pendaftaran, lanjut Amsal, dengan 2 (dua) cara sistem online dan offline, demikian keterangan pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Pendaftaran via online dilakukan pada tanggal 7 – 15 Mei 2016 melalui http://diktis.kemenag.go.id. Adapun formulir pendaftaran juga dapat di unduh via portal resmi DIKTIS itu juga. Jangan lupa serahkan juga pas foto dan legalisir ijazah. Semua berkas/hard copy harus diserahkan ke lokasi pendaftaran saat pelaksanaan seleksi pada hari Kamis, 19 Mei 2016,” tegas alumnus Pesantren Gontor Ponorogo ini.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Tempat pelaksanaan seleksi ada sembilan lokasi yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sumatera Utara, UIN Syarif Kasim Pekanbaru, UIN Raden Fatah Palembang, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Alauddin Makassar, IAIN Antasari Banjarmasin dan IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Mengenai materi ujian, terang mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah ini, terdiri atas ujian tulis dan ujian lisan.

“Dikarenakan tempat kuliahnya di Timur Tengah maka ujian tulis dan lisannya menggunakan Bahasa Arab. Ujian tulis meliputi pengetahuan Agama Islam, memahami teks, tata bahasa dan insya` (mengarang). Sedangkan ujian lisan mengenai hafalan/bacaan Al Qur`an minimal 2 Juz, percakapan (muhadatsah), terjemah dan pemahaman teks Arab,” jelas Amsal. (T/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Amerika