Mekah, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan, nota diplomatik dari Duta Besar Arab Saudi terkait penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M sudah diselesaikan bersama Kementerian Haji.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief mengatakan, nota diplomatik itu terkait dinamika penyelenggaraan ibadah haji yang sudah terselesaikan dan disampaikan penjelasannya kepada Kemenhaj.
“Ada beberapa isu yang menjadi catatan dan tantangan saat masa operasional. Alhamdulillah sebagian besar sudah bisa kita atasi di lapangan dan kita sampaikan penjelasannya kepada otoritas setempat. Surat tersebut berbicara tentang apa yang kita lakukan sejak dua sampai empat pekan lalu, yang tetap dimasukkan sebagai catatan untuk perbaikan oleh penyelenggara haji,” jelas Hilman di Madinah, Jumat (20/6).
Hilman menjelaskan bahwa ada lima hal pokok terkait haji/">dinamika haji yang sudah diselesaikan dan tercakup dalam nota diplomatik Dubes Arab Saudi di Jakarta. Pertama, masalah koherensi data jamaah yang sudah bisa diatasi dengan baik. Kedua, terkait pergerakan jamaah yang berangkat pada gelombang I dari Madinah ke Mekah yang sudah disepakati dengan Kementerian Haji dan Syarikah.
Baca Juga: AWG: Perhatian Dunia ke Gaza Tak Boleh Surut Meski Konflik Israel-Iran Memanas
Ketiga, terkait penempatan jamaah pada hotel di Mekah yang mayoritas sudah sesuai dengan Syarikahnya. Namun, ada sejumlah jamaah yang terpisah dan berharap bisa bergabung dengan kloter besarnya. Hilman menegaskan bahwa kepindahan hotel untuk penggabungan jamaah tersebut dibolehkan.
Keempat, terkait kesehatan jamaah yang sudah dibahas sejak awal karena jumlah jamaah haji Indonesia yang lansia dan risiko tinggi cukup tinggi. Hilman berharap agar proses seleksi jamaah lebih ketat dan keluarga jamaah tidak memaksakan ibadah sunah terlalu sering kepada jamaah dengan kondisi khusus.
Kelima, penyembelihan hewan dam yang mayoritas jamaah Indonesia laksanakan haji Tamattu’ dan harus membayar dam.
Hilman menjelaskan bahwa Kemenag sudah menyampaikan kepada Kementerian Haji bahwa di Indonesia ada dua skema penyembelihan dam.
Baca Juga: Menegangkan! 97 WNI Berhasil Dievakuasi dari Iran ke Azerbaijan
Hilman berharap penjelasan ini bisa menyelesaikan kehebohan atas nota diplomatik yang sebetulnya telah diselesaikan bersama dengan Kementerian Haji sejak sebelum puncak haji. Kemenag dan Kementerian Haji telah bekerja sama untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di lapangan.
Dengan demikian, Hilman mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi, khususnya Kementerian Haji dan Umrah, yang telah bekerja sama dengan baik dengan Kemenag untuk menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di lapangan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kreator Konten, Amar Ar-Risalah: MINA Terdepan dalam Pemberitaan Gaza