Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag: Doa adalah Pengingat Persaudaraan

Risma Tri Utami - Senin, 21 Januari 2019 - 11:19 WIB

Senin, 21 Januari 2019 - 11:19 WIB

4 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Sekretaris Jenderal Kementerian Agama (Sekjen Kemenag), Nur Kholis Setiawan mengatakan, dengan bermunajat dan berdoa mari kita kembali mengingat bahwa kita semua adalah saudara.

“Kita semua anak cucu adam dan hawa. Kita semua adalah warga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Nur Kholis saat membacakan sambutan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada acara Munajat Nusantara di Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (20/1).

Nur Kholis menilai,  Munajat Nusantara penting untuk meneduhkan suasana kebangsaan yang meninggi di tahun politik. Hubungan antar sebagian anak bangsa memanas karena ada gesekan akibat perbedaan pilihan. Bahkan, tidak sedikit diwarnai caci maki di media sosial.

“Di era revolusi industri 4.0, informasi yang berkembang di media sosial menjadi referensi dan pembentuk persepsi. Perdebatan di dunia maya kerap memperuncing perbedaan. Bahkan tidak sedikit yang terjerembab pada titik persekongkolan atau permusuhan,” ujar Nur Kholis.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan

Kondisi ini, tambahnya, tentu harus dinetralisir dan dihentikan. Persatuan dan persaudaraan antar warga bangsa di atas segalanya.

“Acara munajat ini juga berfungsi untuk mengingatkan kita semua bahwa manusia adalah makhluk lemah. Sebesar dan sekuat apapun tubuhnya, pasti akan masuk ke liang tanah. Setinggi apapun pangkat dan jabatannya, pasti akan lengser juga. Tak ada yang abadi, semua akan kembali menghadap Ilahi,” imbuhnya.

Nur Kholis juga mengajak masyarakat tidak terlalu ambisius dalam menggapai duniawi. Sebaliknya, menjadikan dunia sebagai wasilah untuk menggapai kebahagian ukhrawi yang hakiki, dan untuk menggapai kebahagiaan itu dibutuhkan ketenangan hati.

Doa dan munajat adalah solusi. Karena dengan doa dan munajat, keridlaan, ampunan, bantuan, hidayat, dan rahmat-Nya akan kita raih. Bangsa ini butuh rasa cinta. Cinta yang tulus, bukan cinta yang tendensius. Cinta yang memberi, bukan cinta yang meminta. Cinta yang membangun, bukan cinta yang menghancurkan,” ujarnya.

Baca Juga: Duta Al-Quds: Sekecil Apapun Usaha, Jika Dikaitkan dengan Al-Aqsa Jadi Mulia

Munajat Nusantara ini digelar oleh Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (PADASUKA) pimpinan KH Syarif Rahmat. Tampak hadir dalam acara  Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar serta jemaah PADASUKA se-Jabodetabek dan wilayah sekitarnya. (R/R09/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Gelar Donor Darah Serentak Mustahik, BAZNAS Raih Rekor Muri

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam