Jakarta, MINA – Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag) mendorong dilakukannya percepatan layanan digital di perpustakaan masjid.
“Sekarang sudah era digital, maka perpustakaan masjid harus lebih efektif dalam menyediakan akses perpustakaan digital. Digitalisasi layanan selain mempermudah, juga harganya yang terjangkau, asal memiliki jaringan, maka jemaah bisa mengakses perpustakaan digital di masjid,” kata Direktur Urais Binsyar Kemenag, Adib di Jakarta, Senin (14/2).
Menurut Adib, dengan adanya perpustakaan masjid berbasis digital, maka masyarakat akan mudah dalam mengakses literatur-literatur keagamaan yang tidak hanya tersedia di perpustakaan masjid, tetapi juga yang terdapat di perpustakaan daerah, bahkan perpustakaan nasional.
Adib berharap, melalui kemudahan akses bagi masyarakat ini bisa mengembalikan kejayaan masjid sebagai pusat peradaban. Ia mencontohkan, pada zaman keemasan Islam, keberadaan perpustakaan masjid seperti Baitul Hikmah menjadi lembaga pendidikan yang mencerahkan, dan bisa menjadikan ilmuwan-ilmuwan muslim mencapai puncak kejayaan.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
“Saya kira masjid-masjid besar di Indonesia, termasuk masjid besar di Kalimantan Timur seperti Masjid Islamic Center Samarinda itu bisa dibuat model perpustakaannya yang bisa mengakses secara digital literatur-literatur keislaman yang tidak hanya tersedia di masjid, tetapi secara nasional dan global,” kata Adib.
Menurut Adib, percepatan layanan digital pada perpustakaan masjid perlu diupayakan secara maksimal. Memang, kata dia, salah satu kendala dari upaya percepatan layanan digital ini ada konsistensi. Hal ini terjadi karena berkaitan dengan manajemen masjid.
“Tidak mungkin perpustakaan masjid akan berjalan tanpa adanya pemberdayaan manajemen DKM yang baik,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Fungsi Kepustakaan Islam Ditjen Bimas Islam Kemenag, Abdullah Alkholis menambahkan, Kemenag telah membuka bantuan bagi perpustakaan masjid.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Bantuan tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu. Untuk tahun 2022, Kemenag membuka bantuan bagi 38 perpustakaan masjid yang pengajuannya sudah dibuka sejak 17 Januari 2022 lalu.
Menurut Alkholis, bantuan perpustakaan masjid itu tidak hanya berbentuk dana, tetapi juga dalam bentuk buku fisik maupun digital. Termasuk, kata dia, peningkatan sarana prasarana digital.
“Kita juga telah menyediakan buku-buku secara daring yang bisa diakses di Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam atau ELIPSKI,” kata Alkholis. (L/R2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal