Jakarta, 26 Rajab 1437/4 Mei 2016 (MINA) -Kementerian Agama mendukung dan mengapresiasi acara Konferensi Internasional Para Pemimpin Islam Moderat (International Summit of The Moderate Islamic Leaders/ISOMIL) yang akan diselenggarakan pada 9 – 11 Mei 2016 di Jakarta oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU).
“Kementerian Agama mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Syaefuddin saat menerima kunjungan Panitia ISOMIL di Ruang Kerja Menag, Rabu (4/5).
Menag didampingi Direktur Penais Muchtar Ali, Karo Hukum dan Kerjasama Luar Negeri Achmad Gunaryo, dan Sesmen Khoirul Huda. Panitia ISOMIL yang berkunjung ke Kemenag antara lain Prof Maksum, Umar Syah HS, Masduki Baidowi, Miftah Faqih, Ibnu Hazen, Imam Aziz, dan Sarmidi.
Lukman melihat, momentum ISOMIL pas, apalagi dilakukan oleh NU yang mempunyai basis besar di Tanah air, demikian keterangan pers Kemenag yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Tim SAR dan UAR Berhasil Evakuasi Jenazah Korban Longsor Sukabumi
“Sangat tepat, NU sebagai basis Muslim di Indonesia, mengambil prakarsa ini di internal umat Islam dunia. Kami, sekali lagi, mengapresiasi dan menghargai inisiasi dan ikhtiyar ini. Pemerintah (Kemenag) siap mendukung,” imbuhnya.
Lukman menyampaikan, ISOMIL yang rencananya dihadiri pemuka Islam dari 40 – 60 negara ini akan menjadikan dunia semakin melihat Islam Indonesia sebagai salah satu harapan sekaligus implementasi dari esensi Islam yang sesungguhnya.
“Islam diwujudkan dalam dimensi yang sesungguhnya. Sebuah Islam yang rahmatan lil alamin, yang mempunyai modelnya tersendiri, setelah Timur Tengah kurang mampu merepresentasikan secara menyeluruh esensi Islam,” ujarnya.
Lukman berharap, PBNU dan kalangan Islam moderat lainnya giat juga dalam dunia sosial media. Karena hingga kini, masih sangat terbatas dan kurang mewarnai.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Yang banyak beredar di medsos kini adalah Islam berfaham hitam-putih dan “keras”. Teknologi tidak bisa dihambat, yang bisa kita lakukan adalah berkompetisi dengan mengisi wacara diskursus terkait hal ini,” tambahnya.
Prof Maksum menyampaikan, ISOMIL dilaksanakan untuk memberitahu dunia, bahwa Indonesia serius mengatasi terorisme dan pro aktif dalam menciptakan perdamaian bersama. Menurutnya, dalam paham keagamaan, NU punya otoritas dan kompetensi untuk mengatasi masalah terorisme berlatarbelakang paham keagamaan. “Ini penting, karena kedamaian bersama hakikatnya adalah kebutuhan kita semua,” imbuh Prof Maksum’
Kegiatan ISOMIL yang akan dihadiri 300 – 350 peserta tersebut, rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup Wapres Jusuf Kalla. (T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat