Jakarta, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) menggandeng dua maskapai penerbangan, Garuda Indonesia dan Saudi Airlines, untuk pelaksana penerbangan ibadah haji tahun 2018.
Penandatangan itu dilakukan oleh Dirjen PHU Nizar Ali, Direktur Utama Maskapai Nasional Garuda Indonesia Pahala N Mansury, dan Perwakilan Saudi Airlines Amer G Alghamdi di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (9/4).
Rencananya Garuda Indonesia akan melayani jamaah haji sekitar 107.959 atau 52,7 persen. Sementara Saudi Arabia Airline 98.571 atau 47,3 persen
Dalam sambutannya, Nizar menuturkan, maskapai yang menjadi pelaksana operasional haji 2018 sama dengan tahun lalu, yakni hanya Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines. Sementara, maskapai yang lain masih belum mengajukan penawaran kepada Kemenag.
“Kita sudah mengajukan ke semua maskapai. Tapi baru dua ini yang menerima. Saya enggak tahu apa alasan mereka. Dari semua maskapai ternyata yang mengajukan penawaran cuma Garuda dan Saudi Arabian,” jelas Nizar.
Nizar menegaskan, sebelum menandatangani perjanjian bersama dua maskapai penerbangan, telah ditetapkan standar dan kompetensi untuk bisa menjadi bagian pelayan umat pada penyelenggaraan haji tahun ini.
Hal itu, menurut Nizar, dilakukan untuk memastikan kelancaran operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Ia juga ingin memastikan seluruh proses transportasi udara haji tahun bisa memberikan pelayanan terbaik.
“Transportasi udara, dari tanah air ke Arab Saudi, menggunakan sistem charter, kembali harus kosong, tidak boleh ada penumpang. Sewa tanpa transit kecuali untuk pengisian bahan bakar di wilayah tertentu, atau keselamatan penerbangan. Prinsipnya adalah direct flight,” ujar Nizar.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Dalam catatannya, saat ini ada 12 titik tolak atau embarkasi untuk pemberangkatan jemaah, yaitu Banda Aceh, Medan, Batam, Padang, Palembang, Jakarta-Cengkareng, Solo, Surabaya, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Sementara itu, Direktur Utama Garuda lndonesia Pahala N. Mansury mengatakan, pihaknya telah menyiapkan armada terbaiknya untuk memastikan layanan penerbangan haji pada tahun ini dapat berjalan dengan lancar seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Berkaca dari pencapaian kinerja haji tahun lalu di mana kami berhasil mempertahankan capaian ketepatan waktu di atas 95 persen, kami optimistis kesiapan dan kelancaran layanan Operational haji dapat terus kami maksimalkan,” jelas Pahala.
Pada tahun 2018 ini Garuda Indonesia menyiapkaan sebanyak 14 pesawat haji yang terdiri dari tiga pesawat 3747-400, lima pesawat B777-300ER, dan enam pesawat A330-300/ 200. Adapun jumlah pesawat yang dioperasikan pada musim haji tahun 2018 tersebut menyesuaikan dengan peningkatan trafik Jemaah haji pada tahun ini. (L/R06/P1)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Mi’raj News Agency (MINA)