Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Gelar Pelatihan Literasi Informasi Medsos

Ansaf Muarif Gunawan - Kamis, 27 Juni 2019 - 07:13 WIB

Kamis, 27 Juni 2019 - 07:13 WIB

2 Views

Jakarta, MINA – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin ikut hadir dan menyapa puluhan generasi milenial peserta Pelatihan Literasi Informasi yang digelar Ditjen Bimas Islam, Kementerian Agama di Jakarta.

Pelatihan ini, Menag mengangkat tema “Saring Sebelum Sharing”. Menag mengaku tahu ada kegiatan ini dari sosial media dan ternyata Bimas Islam sebagai inisiatornya.  Ia juga sharing tips bermain media sosial.

“Kalau main medsos jangan gampang baper. Itu bahaya,” ucapnya diikuti teput tangan peserta, Rabu (26/6), demikian rilis Kemenag.

Menurutnya, terlalu baper itu mudah terpancingnya emosi, sehingga dapat melahirkan konflik. Sebab poin penting main medsos adalah mengendalikan diri.

Baca Juga: UI Gelar Seminar Internasional “Megathrust Solutions” Bahas Strategi Antisipasi Risiko Bencana

“Nasihat Rasulullah bahwa inti dasar ajaran Islam adalah mengendalikan hawa nafsu,” jelasnya.

“Kalau saat kita bersosial media melahirkan konflik, sangat bertolak belakang dengan tujuan utamanya yaitu sosialisasi,” lanjutnya.

Ia mengatakan, masyarakat masa kini bermain media sosial, baik WhatsApp, Twitter, Facebook dan lainnya, karena manusia adalah makhluk sosial. Manusia bukanlah makhluk soliter, tidak bisa hidup sendiri.

Manusia adalah makhluk sosial yang harus terus bersosialisasi dan itu merupakan fitrah manusia, lanjutnya.

Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Berawan Sepanjang Hari, Suhu Stabil di Kisaran 24–29 Derajat Celsius

Oleh karenanya, lanjut Menag, manusia memerlukan media untuk memenuhi kebutuhannya dalam bersosialisasi salahsatunya lewat media sosial. Sekarang, komunikasi bisa dilakukan tidak hanya face to face namun juga melalui dunia maya.

Selain sebagai sarana komunikasi, media sosial juga wahana menebar kebajikan. Di dunia maya juga banyak orang pintar.

Ia mengajak generasi milenial jadikan media sosial sebagai tempat belajar, sekolah kedua.

“Media sosial menjadi sumber ilmu yang luar biasa. Tapi kita juga harus cermat, karena kaitannya dengan informasi yang ada di media sosial juga perlu di klarifikasi,” tegasnya.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, DLH: Kombinasi Hujan dan Penegakan Aturan Emisi

Salah satu peserta pelatihan literasi dari pemuda Persis berharap kegiatan semacam ini akan terus ada. Dia juga berharap dapat dibentuk wadah generasi milenial agar bisa terus menyuarakan keberagaman, agar dapat memahami keberagaman dalam merajut kebersamaan untuk menjawab tantangan zaman. (R/Gun/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pasca Ledakan, SMAN 72 Jakarta Terapkan Pembelajaran Daring dan Pendampingan Psikososial

Rekomendasi untuk Anda