Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Gelar Penulisan Serentak Mushaf Nusantara dari 29 Provinsi

Ansaf Muarif Gunawan Editor : Rudi Hendrik - 26 detik yang lalu

26 detik yang lalu

0 Views

Kementerian Agama (Kemenag) menggelar penulisan Mushaf Nusantara yang dilakukan secara serentak oleh 365 kaligrafer dari 29 provinsi, Rabu, (19/3/25). (Foto. Kemenag)

Jakarta, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar penulisan Mushaf Nusantara yang dilakukan secara serentak oleh 365 kaligrafer dari 29 provinsi pada Rabu (19/3), sejak pukul 08.00 WIB. Penulisan akan berlangsung selama 10 jam.

Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi’i saat melihat proses penulisan mushaf di Jakarta mengatakan, penulisan Mushaf Al-Qur’an Nusantara ini, sesuatu yang sangat baik dan luar biasa.

“Sangat baik dan luar biasa, karena Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, ternyata tidak hanya agamanya tapi juga memiliki kemampuan dalam penulisan Mushaf Al-Qur’an,” kata Romo.

“Selain kemampuan, umat Islam juga memiliki kemauan untuk bersama-sama memelihara keaslian Mushaf Al-Qur’an dan kalau ini bisa ditulis di seluruh Indonesia, berarti anak bangsa yang memiliki kemampuan penulisan itu tidak hanya ada di satu tempat tapi ada di seluruh Indonesia,” sambung Romo, panggilan akrab Wamenag.

Baca Juga: Dinkes Pekanbaru Kasus DBD Meningkat

Menurutnya, ini sebuah kesyukuran, karena umat Islam sumber utama hukum rujukannya itu adalah Al-Qur’an. Jadi kalau masih ada mereka yang peduli dengan itu itu berarti kemurnian ajaran Islam itu akan tetap terpilihara,” ujar Romo.

“Firman Allah Swt, Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan kamilah yang memelihara Al-Qur’an. Dan betapa berbahagianya kita karena menjadi bahagian dari mereka yang dipilih Allah memelihara Al-Qur’an di seluruh dunia ada di Indonesia,” tutur Wamenag yang pada kesempatan tersebut menggoreskan noktah akhir di Surat Al Faatihah.

Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi menyampaikan, penulisan Mushaf Nusantara adalah bagian dari program layanan keagamaan berdampak oleh Kementerian Agama RI.

“Ini juga bagian dari penguatan tradisi seni dan budaya, sekaligus memperkaya khazanah kebudayaan Indonesia. Di negeri kita, posisi agama dan budaya tak bisa dipisahkan,” kata Zayadi.

Baca Juga: PP Shuffah Al Jama’ah Tasikmalaya Jalani Verifikasi Izin Operasional Muadalah

Penulisan Mushaf Nusantara merupakan rangkaian peringatan ulang tahun ke-40 Lemka, bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI. Didin Sirojuddin, Direktur Lemka sekaligus penggagas Mushaf Nusantara mengungkapkan, Mushaf Nusantara memiliki sejumlah keistimewaan dibanding mushaf lain yang pernah ditulis, seperti Mushaf Istiqlal dan Mushaf Sundawi.

“Mushaf Nusantara ditulis hanya dalam 10 jam, oleh 365 kaligrafer, dan serentak dari 30 provinsi di Indonesia. Ini pertama kali di Indonesia, bahkan di dunia. Penulisan mushaf-mushaf lain butuh waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun seperti Mushaf Istiqlal, dan ditulis hanya oleh beberapa kaligrafer dan iluminator saja,” ujar Didin.

Menurut Didin, Mushaf Nusantara juga memiliki 106 corak iluminasi (hiasan pinggir mushaf), yang menggambarkan ragam warisan budaya lokal di 38 provinsi. “Corak iluminasi pada Mushaf Nusantara menyimbolkan keanekaragaman Indonesia, sekaligus meniupkan pesan kesatuan dalam keragaman, Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: IRI Indonesia Dorong Kolaborasi Lintas Agama untuk Mitigasi Risiko Lingkungan Demi Hutan Tropis

 

Rekomendasi untuk Anda