Jakarta, MINA – Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penetapan awal Ramadhan 1442 H pada 12 April.
“Sidang akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama RI, digelar secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19, ” terang Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, Kamis (8/4).
Sidang akan dihadiri Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
“Sejumlah ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, Persis dan Al Washliyah, direncanakan akan hadir langsung di Kantor Kementerian Agama. Ada juga Ormas Islam yang akan mengikuti proses sidang ini secara daring, ” kata Kamaruddin.
Baca Juga: Silaknas 2024, ICMI Undang Presiden dan Wapres
“Ada 29 Duta Besar negara sahabat yang diundang, kami berharap ada diantara mereka yang bisa hadir secara langsung dalam proses sidang,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim mengatakan, sidang isbat dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadhan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag. Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung.
Tahap kedua, sidang isbat awal Ramadhan akan digelar setelah Salat Magrib. Tahap ini digelar secara tertutup.
Baca Juga: Taiwan Rayakan 48 Tahun Kerja Sama Pertanian dengan Indonesia
Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang akan disiarkan secara langsung.
Kementerian Agama akan menurunkan sejumlah pemantau hilal Ramadhan 1442 H di 86 lokasi dari 34 provinsi di Indonesia.
Mereka berasal dari petugas Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota yang bekerjasama dengan Pengadilan Agama, ormas Islam serta instansi terkait setempat. (R/Hju/R1)
Baca Juga: Prof El-Awaisi: Makkah Tempat Hidayah, Madinah Tempat Rahmat, Baitul Maqdis Tempat Jihad
Mi’raj News Agency (MINA