Jakarta, MINA- Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia meminta, imam masjid se-Indonesia turut serta mensyiarkan moderasi beragama untuk kebersamaan umat. Pesan ini disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Islam, Muhamadiyah Amin saat menutup muktamar perdana Ittihad Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) seluruh Indonesia, di Jakarta Islamic Center (JIC), Jakarta.
“Imam masjid yang sekaligus adalah mubaligh perlu terus menyiarkan paham moderasi beragama untuk kebersamaan umat,” kata Muhamadiyah Amin pada Ahad (27/1) demikian JPP melaporkan yang di terima MINA.
Muktamar yang dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla tersebut berlangsung selama tiga hari, sejak 25 – 27 Januari 2019.
Pada kesempatan tersebut, Dirjen yang hadir mewakili Menag juga mengingatkan pentingnya para imam masjid untuk memahami karakteristik jamaah dengan berbagai keragamannya. Dengan mengenal karakteristik jamaah, diharapkan imam masjid mampu menyampaikan syiar dengan cara yang tepat.
Baca Juga: Media Ibrani: Empat Roket Diluncurkan dari Gaza
“Pada hakikatnya, melalui mimbar masjid, seluruh umat Islam diingatkan agar bersatu dalam akidah dan ibadah. Toleran dalam masalah-masalah furu’iyyah, serta mengedepankan prinsip saling melindungi dalam menjalankan muamalah dan ukhuwah,” urai Muhamadiyah.
Dikatakan Dirjen, keberadaan masjid di tengah umat jangan hanya dilihat semata-mata sebagai wujud bangunan fisik saja. Namun hendaknya masjid dipandang sebagai lembaga umat yang multifungsi.
“Fungsi masjid selalu terkait dengan kualitas umat. Baik dari aspek moral, spiritual, maupun kualitas kehidupan duniawi,” katanya.
Dirjen menambahkan, masjid memiliki peran yang sangat penting dalam membangun umat menjadi masyarakat yang bertakwa, sejahtera dan bermartabat. (R/Gun/B05)
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Mi’raj News Agency (MINA)