Bandung, MINA – Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Adib mengatakan, pihaknya telah mengerahkan penyuluh Agama, baik honorer maupun PNS, untuk ikut melakukan mitigasi penanganan bencana alam.
Sebelumnya telah melakukan pendataan fasilitas keagamaan, pendidikan dan KUA yang terdampak bencana. demikian keterangan yang diterima MINA.
“Kita punya penyuluh honorer dan penyuluh PNS dengan jumlah hampir 6.000. Secara berkala, mereka diberikan muatan-muatan untuk kepenyuluhan sesuai dengan tantangan dan kondisi di lapangan seperti moderasi beragama, vaksinasi Covid 19, dan penanggulangan bencana,” jelasnya saat mendampingi kunjungan kerja Komisi VIII DPR RI ke Jawa Barat pada masa reses III tahun Sidang 2020 – 2021, di Gedung Sate, Bandung, Senin (15/2).
Selain itu, saat ini Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kertajati sudah dijadikan tempat pengungsian oleh warga yang terdampak banjir sehingga dapat membantu meringankan tim dalam mengevakuasi warga.
Baca Juga: Bedah Berita MINA, Peralihan Kekuasaan di Suriah, Apa pengaruhnya bagi Palestina?
Ketua Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VIII DPR RI ke Jawa Barat TB. Ace Hasan Syadzily mengatakan, tujuan kunker adalah memastikan kebijakan bidang tugas Kementerian Agama, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Baznas, dan BNPB dalam proses penanganan Covid-19 dan penanganan bencana alam di Jawa Barat sudah sesuai dengan aturan perundang undangan yang berlaku.
“Tadi kita mendengar masukan bahwa penanganan bencana di Jawa Barat hendaknya melibatkan unsur madrasah dan pondok pesantren agar dapat membantu evakuasi warga di lokasi bencana,” katanya.
Ia mengharapkan, penyuluh agama dapat melakukan mitigasi bencana, sehingga masyarakat yang terdampak dapat lebih waspada. Warga juga bisa mendapatkan siraman rohani sebagai “nutrisi” jiwa pada saat mengalami bencana. (R/SH/R1)
Baca Juga: Jurnalis Antara Sampaikan Prospek Pembebasan Palestina di Tengah Konflik di Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)