Jakarta, MINA – Kementerian Agama menyatakan setiap jamaah yang wafat di Tanah Suci akan di-badal haji-kan.
Penegasan ini disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Ahmad Abdullah dalam keterangan pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Ahad (5/6).
Penjelasan ini disampaikan Abdullah setelah seorang jamaah haji Indonesia wafat setibanya di Madinah. Jamaah tersebut bernama Suhati Rahmat Ali Binti H. Rahmat dengan Nomor Paspor C6495065 dan berusia 64 tahun. Almarhumah tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) pertama Embakasi Jakarta-Pondok Gede (JKG1).
“Mari kita doakan semoga almarhumah wafat dalam keadaan khusnul hatimah dan ibadahnya diterima Allah Subhanallah wataala, Amin,” doanya.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Kemenag akan menjelaskan update data dan kondisi jamaah haji Indonesia secara berkala setiap hari, baik yang masih di Tanah Air maupun yang sudah di Tanah Suci. Termasuk akan dijelaskan juga data jamaah haji Indonesia yang wafat.
“Pemerintah hanya akan merilis data jemaah wafat yang telah keluar COD-nya (Certificate of dead) dari pihak berwenang,” tegas Abdullah.
Penyelenggaraan haji 1443 H/2022 M bertepatan dengan musim panas. Menurut Abdullah, kondisi cuaca rata-rata di Arab Saudi pada hari ini berkisar antara 30oC – 43oC dengan kelembaban rata-rata 8 persen. Jamaah diimbau untuk tidak banyak beraktivitas di luar ruangan mengingat suhu udara di Arab Saudi cukup panas.
“Jamaah haji kami harap selalu menerapkan protokol kesehatan, makan dan minum tepat waktu dan beristirahat yang cukup,” pesannya.
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina
“Keluarga jamaah haji di Indonesia juga diharapkan dapat mengingatkan para jamaah, baik yang sudah berangkat ke Arab Saudi maupun yang masih di Tanah Air,” tambahnya.(R/R5/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KNEKS Kolaborasi ToT Khatib Jumat se-Jawa Barat dengan Sejumlah Lembaga