Jakarta, 10 Syawwal 1437/15 Juli 2016 (MINA) – Menurut perhitungan astronomis, Jumat ini, 15 Juli 2016 pukul 16.27 WIB atau pukul 17.27 WITA, akan terjadi fenomena Rashdul Kiblat, waktu saat matahari akan melintas tepat di atas Ka’bah.
Peristiwa Rashdul Kiblat ini mengakibatkan bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus di mana saja, akan mengarah ke Ka’bah.
Sehubungan dengan itu, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama mengimbau kepada umat Islam di tanah air yang akan memperbaiki arah kiblat masjid atau musala untuk memanfaatkan momentum tersebut dengan menyesuaikan arah bayang-bayang benda, demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Ditjen Bimas Islam Muhammad Tambrin berpesan kepada umat Islam yang akan memperbaiki arah kiblatnya agar disesuaikan dengan bayang-bayang benda pada saat itu.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus di mana saja pada jam itu akan mengarah ke Kabah,” kata Muhammad Thambrin.
Terkait hal tersebut, ia menjelaskan bahwa ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pengukuran arah kiblat dengan memanfaatkan fenomena Rashdul Kiblat, yaitu pertama, memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar tegak lurus, untuk hal ini masyarakat bisa menggunakan bandul sebagai alat bantu.
Kedua, pastikan bahwa permukaan dasar betul-betul datar dan rata, sehingga bayang-bayang benda tidak bergelombang. Terakhir, waktu pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom, agar benar-benar tepat dengan momentum Rashdul Kiblat.
Untuk diketahui, selain memanfaatkan fenomena Rashdul Kiblat, teknik lain yang dapat digunakan untuk meluruskan arah kiblat adalah dengan menggunakan kompas atau teodolit, hanya saja teknik ini lebih rumit sehingga memerlukan keahlian khusus (T/R05/P001)
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)