Jakarta, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) sedang mengkaji kemungkinan travel umrah digital, pasca pertemuan Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara dengan Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Arab Saudi, Abdullah Alshawa.
Dalam pertemuan pada awal Juli, yang berakhir dengan kesepakatan kerja sama itu, Rudiantara menyebut bahwa dua unicorn Indonesia yakni Traveloka dan Tokopedia, memiliki harapan untuk bisa mengembangkan industri travel umrah digital.
“Sekarang sedang kita persiapkan tidak hanya regulasinya tapi juga proses bisnisnya, bagaimana ekosistemnya, dan yang terkait dengan itu semua,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada MINA usai menutup Rakornas Infokom MUI di Jakarta, Rabu (17/7).
Lukman menjelaskan, pengembangan bisnis travel umroh digital harus memenuhi jaminan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kepada para jamaah haji dan umrah, khususnya mereka yang berasal dari Indonesia.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
“Saya berharap tentunya PPIU, para biro-biro travel yang selama ini mengelola haji dan umrah itu bisa bersinergi dengan perusahaan-perusahaan startup, unicorn yang ada, sehingga manfaat yang dirasakan oleh jamaah menjadi prioritas utama,” katanya.
Lukman mengakui, saat ini, Kemenkominfo sedang membangun kerja sama dengan perusahaan-perusahaan unicorn, startup, dan lain sebagainya, tekait dengan umrah secara digital.
Menurutnya, kondisi itu adalah bagian dari revoluasi teknologi informasi dan komunikasi. Ia mencontohkan, dulu orang tidak pernah membayangkan mau beli bakso, mau makan gado-gado, bisa lewat smartphone.
“Sekarang dengan mudah saja, apa yang orang mau, beli sepatu, beli tas, beli baju, beli apa saja, bisa memanfaatkan teknologi. Orang lalu kemudian, orang mau umrah pun, berhaji pun, juga nanti pendaftarannya cukup lewat situ saja. Ke depan akan seperti itu,” katanya. (L/R06/RS2)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Mi’raj News Agency (MINA)