Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Kampanyekan Islam Moderat

Risma Tri Utami - Selasa, 14 November 2017 - 11:33 WIB

Selasa, 14 November 2017 - 11:33 WIB

149 Views ㅤ

Menag bersama warga Indonesia di Jepang. (Foto: Kemenag)

Menag-di-Jepang_3_KBRI.jpg" alt="" width="1278" height="532" /> Menag bersama warga Indonesia di Jepang. (Foto: Kemenag)

Tokyo, MINA – Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, saat ini Kementerian Agama (Kemenag) tengah mengkampanyekan Islam moderat yang rahmatan lil alamin.

Hal tersebut dikatakan Menag saat bertemu dengan warga Negara Indonesia yang berada di Jepang (diaspora). Pertemuan bertajuk silaturahim ini difasilitasi oleh Kedubes RI di Tokyo, Jepang.

“Kami terus menyiarkan moderasi Islam, tentang bagaimana Islam didekati dari sisi terdalam, tidak semata sisi luar,” kata Menag Lukman Hamis dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, Selasa (14/11).

Menurutnya, agama bisa dilihat dari dua sisi: luar dan dalam. Pada sisi luar agama, terdapat banyak keragaman, baik mazhab, paham, maupun aliran. Sementara sisi dalam agama berupa substansi yang bersifat universal dan menjadi titik temu agama-agama. Substansi itu misalnya berupa nilai kejujuran, keadilan, kesamaan hak, larangan mencuri, larangan membunuh, dan lain-lain.

Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan

“Dalam kemajuan teknologi informasi di mana hubungan antar negara, budaya, dan peradaban semakin tidak terbatas, seharusnya agama lebih dilihat pada sisi dalamnya agar ditemukan banyak kesamaan dalam keragaman,” tuturnya.

Menag menegaskan bahwa dirinya adalah  menteri semua agama yang bertugas mengurus semua agama. Jadi bukan hanya Islam, meski mayoritas dipeluk penduduk Indonesia.

“Agama hadir untuk mengayomi semua umat manusia, terlepas apa yang dipeluk. Tugas pemeluk agama adalah menebarkan kedamaian. Soal hidayah itu urusan Tuhan. Semua orang dituntut menebarkan kebajikan,” terang Menag.

Kesempatan bertemu Menag dimanfaatkan WNI di Jepang untuk berdialog.  Muhammad Huda misalnya, mengungkapkan bahwa jumlah masyarakat muslim di Jepang mencapai  40ribu.

Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza

“Lantas, apakah ada program dari Kemenag membina masyarakat Muslim di luar negeri?” tanya Huda yang juga aktifis Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jepang.

Menag mengaku belum mempunyai program khusus untuk layanan pembinaan keagamaan bagi masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri. Namun demikian, Menag membuka peluang untuk menjalin kerjasama di masa mendatang.

Selain ke Keoi University Jepang, Menag juga dijadwalkan berkunjung ke Chuo University untuk berdiskusi dengan Prof  Hisanori Kato tentang Kehidupan Beragama di Jepang.

Ikut mendampingi Menag, Kepala Balitbang-Diklat Abd Rahman Mas’ud dan Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Muharram Marzuki. (R/R09/RS3)

Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
Indonesia