Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Kritik Garuda Imbas Pesawat Jamaah Haji Delay 28 Jam

Arina Islami Editor : Rudi Hendrik - Selasa, 9 Juli 2024 - 01:17 WIB

Selasa, 9 Juli 2024 - 01:17 WIB

24 Views

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia [Foto: BUMN.info]

Jakarta, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) kembali melayangkan protes keras kepada Garuda Indonesia karena delay (penundaan) penerbangan hingga 28 jam yang dialami jamaah haji kelompok terbang 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09).

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief menilai performa Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk seiring delay penerbangan yang terus berulang.

“Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jamaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus. Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional,” tegas Hilman Latief di Jakarta, Senin (8/7).

“Dengan kejadian ini, Kementerian Agama akan mempertimbangkan kembali keterlibatan Garuda Indonesia pada penerbangan jamaah haji di tahun mendatang,” sambungnya.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Fase pemulangan jamaah haji Indonesia yang berlangsung sejak 22 Juni 2024 kembali diwarnai dengan keterlambatan penerbangan oleh Maskapai Garuda Indonesia.

Keterlambatan yang dialami jamaah BPN-09 bahkan terjadi lebih dari sehari yaitu hingga 28 jam. Sebelumnya, jamaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga mengalami delay selama 12 jam.

Mengutip keterangan tertulis Kemenag, sebanyak 324 jamaah BPN-09 berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Mereka seharusnya pulang ke Tanah Air, pada 6 Juli 2024, pukul 13.40 waktu Arab Saudi (WAS).

Mereka sudah berada di bus dan siap ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah saat diinformasikan adanya delay penerbangan dan baru akan diterbangkan pada Ahad, 7 Juli 2024, sekitar pukul 17.40 WAS (Waktu Arab Saudi).

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

“Pemberitahuan dari pihak Garuda Indonesia juga sering mendadak. Bahkan jamaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional,” kata Hilman.

Delay semacam ini membuat jamaah lelah. Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan,” tandasnya.

Protes senada disampaikan oleh Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab. Menurutnya, kinerja Garuda pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini betul-betul sangat buruk.

Bahkan, kata Saiful, pada pekan pertama fase pemulangan jamaah haji, lebih 50% penerbangan mengalami keterlambatan. Dari 52 kloter, sebanyak 38 kloter terbang tidak sesuai jadwal karena mengalami keterlambatan.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

“Pada pekan kedua pemulangan, total sudah ada 155 kloter jamaah haji Indonesia yang sudah diterbangkan Garuda Indonesia ke Tanah Air. Dari 155 kloter, ada 75 kloter yang mengalami keterlambatan atau 48,39%,” sebut Saiful Mujab.

“Kalau pekan pertama ada KNO 03 yang delay 12 jam 30 menit, pekan kedua ini ada BPN 09 yang delay hingga 28 jam 10 menit. Ini sangat parah,” sambungnya.

Saiful Mujab kembali minta Garuda Indonesia fokus pada upaya perbaikan kinerja pada sisa penerbangan pemulangan jamaah haji Indonesia.

Ia meminta agar Garuda Indonesia memastikan pesawat yang akan digunakan siap dan ada. Kru pesawat juga siap bertugas, sehingga potensi terjadinya keterlambatan atau delay penerbangan tidak terulang. Persiapkan pesawat cadangan pengganti pesawat bermasalah, sesuai kontrak kerja dengan Kementerian Agama.

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

“Kasihan jamaah kalau Garuda delay terus. Belum lagi jamaah harus naik pesawat domestik ke provinsi asal yang harus tertunda karena lambat dari Arab Saudi. Dampaknya signifikan dan ini menjadi tanggung jawab Garuda. Saya minta Garuda fokus pada perbaikan kinerja. Layani jamaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay,” tukasnya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam