Jakarta, 11 Muharram 1438/12 Oktober 2016 (MINA) – Menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2016, Kementerian Agama (Kemenag) RI menyelenggarakan kegiatan “Pencanangan Budaya Nasional Menulis Mushaf Al-Quran” di Auditorium H. M Rasjidi Kemenag Jakarta, Rabu (12/10).
Kegiatan tersebut juga dilakukan secara serentak di seluruh provinsi di Indonesia dengan total peserta 40.128 orang dari kalangan santri pondok pesantren dan madrasah. Setiap santri menulis dua halaman dan akan meghasilkan 132 mushaf Al-Quran secara sekaligus.
Setiap provinsi akan menghasilkan dua mushaf, satu mushaf disimpan di setiap wilayah, dan satunya lagi akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo di puncak Hari Santri. “Mushaf yang dihasilkan ini saya namakan dengan ‘Mushaf Santri’,” ujar Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim, demikian Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkannya.
Alasannya, menag mengungkapkan, ini sebagai salah satu wujud pemerintah menghargai peran santri dalam konteks perjuangan merebut kembali Indonesia, mempertahankan, dan membangun bangsa. Selain itu juga sebagai langkah kongkrit pemerintah dalam mengangkat nama santri.
Menag menambahkan, pemerintah juga berkeinginan membuat nama bangsa Indonesia juga dikenal sebagai penulis Al-Quran, tidak hanya sebagai pembaca Al-Quran di mata internasional yang diraih berkar Qari Indonesia yang berprestasi di ajang skala seluruh dunia.
“Di samping memiliki kemuliaan, Al-Quran juga memiliki kandungan yang patut diaplikasikan untuk menyelesaikan problem sosial dan keumatan. Al-Quran punya prinsip petunjuk pedoman dan penyelesaian masalah,” ujarnya. (L/M09/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa