Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Matangkan Pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia

Fauziah Al Hakim - Rabu, 14 Desember 2016 - 22:13 WIB

Rabu, 14 Desember 2016 - 22:13 WIB

294 Views ㅤ

Jakarta, 14 Rabi’ul Awwal 1438/14 Desember 2016 (MINA) – Pemerintah melalui Kementerian Agama terus mematangkan rencana pendirian Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Serangkaian pembahasan dengan pemangku kepentingan terus dilakukan, di bawah koordinasi langsung Wapres Jusuf Kalla.

Menurut laporan pers Kemenag yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), sebagai bagian dari pematangan persiapan itu, Kementerian Agama menggelar Rapat Koordinasi Nasional Panitia UIII di Jakarta.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya mengatakan, Indonesia harus memiliki Universitas Islam yang bertarafkan Internasional dengan ciri khas Indonesia, dan UIII merupakan proyeksi jangka panjang yang dianggap tepat.

UIII diharapkan dapat membangun serta mengembangkan pusat kajian keilmuan Islam serta pusat kajian budaya Islam di Indonesia. Keberadaan UIII strategis, sebagai khazanah atau etalase Islam di Indonesia. Melalui UIII, mahasiswa luar negeri diharapkan dapat mengenal dan mempelajari Islam Indonesia yang relevan dan memiliki urgensi tinggi.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

UIII akan mengenalkan Islam yang rahamatan lill alamin, yang selama ini dianggap kurang tersampaikan ke dunia internasional. Dunia hanya mengenal Islam yang berkembang di Timur Tengah, bukan Islam Indonesia. Karenanya, UIII sebagai lembaga pendidikan, strategis dalam mengenalkan Islam yang rahamatan lill alamin,” ungkap Menag, Selasa (13/12) malam.

Menag mengaku bahwa gagasan mendirikan UIII ini sempat mendapatkan resistensi dari kalangan akademisi, bahkan sempat bergejolak di internal PTKN. Banyak yang khawatir, UIII akan berdampak pada penggunaan anggaran PTKN yang sudah ada, khawatir akan kehabisan guru-guru besar, dan khawatir akan berkuranganya mahasiswa PTKN.

Resistensi tersebut berangsur hilang, lanjut Menag, setelah ada penjelasan bahwa anggaran yang digunakan UIII tidak mengganggu alokasi PTKN. Para guru besar juga akan didatangkan dari luar negeri.

UIII juga hanya untuk pasca sarjana setingkat S2 dan S3. 75% mahasiswa dari luar negeri,” jelas Menag sembari menambahkan bahwa UIII akan membuka Fakultas Sosial, Fakuktas Humaniora, dan Fakultas Studi Islam. (T/P006/R05)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Kolom
Kolom
Khadijah