Makkah, 10 Dzulhijjah 1436/24 September 2015 (MINA) – Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat memastikan peristiwa Mina yang terjadi Kamis (24/09) waktu Saudi ini benar adanya. Arsyad juga memastikan peristiwa itu terjadi di Jalan Arab 204 yang bukan merupakan jalur yang biasa dilalui jamaah haji Indonesia.
“Berita terkait peristiwa Mina benar adanya. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 Waktu Arab Saudi, pada saat jamaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah,” terang Arsyad dalam keterangan pers, Makkah, Kamis (24/09) sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurutnya, Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd.
“Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jamaah haji Indonesia,” tegas Arsyad.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), tujuh maktab di Mina Jadid. Jamaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui Jalur Arab 204, tapi melalui terowongan Muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak.
Arsyad menjelaskan, peristiwa diduga terjadi karena adanya jamaah yang akan melakukan jumrah Aqabah tiba-tiba terhenti di jalan Arab 204. Karena terhenti, jamaah yang berada pada barisan belakang mendorong jamaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban.
Untuk memastikan apakah ada korban dari jamaah Indonesia, Arsyad mengatakan, Tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) sudah turun di tempat kejadian peristiwa (TKP) dan di RS Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut.
“Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jamaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut,” jelasnya.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, Arsyad mengatakan PPIH terus berkoordinasi tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani atau semacam Badan Penanggulangan Bencana Arab Saudi untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.
PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jamaah yang akan melempar Jamarat dengan mengeluarkan larangan untuk melontar jumrah aqabah pada pukul 8.00-11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jamaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jamaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumrah mulai Pukul 13.00 – 16.00 Waktu Arab Saudi (WAS).
Jumlah korban meninggal dunia sampai berita ini dibuat ada 717 orang dengan korban luka 805 jamaah dan itu kebanyakan dari jamaah dari negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir). “Info terkait peristiwa Mina, hubungi hotline kami di +966543603154,” tandas Arsyad.(T/R05/R02)
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)