Jakarta, MINA – Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Ditjen Pendis Kemenag) Kamaruddin Amin melakukan penguatan kerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan tinggi terkemuka di Eropa, yaitu Perancis dan Belanda.
Kerjasama tersebut menitikberatkan kepada upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan riset pada lembaga Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Kamaruddin bertemu langsung dengan pimpinan Kementrian Pendidikan Tinggi, Riset dan Inovasi Prancis untuk Urusan Eropa dan Internasional, M. Denis Despréaux di Perancis, Senin (17/6).
Turut mendampingi Atase Pendidikan dan Budaya KBRI Prancis, Prof. Warsito dan Manajer Project Management Unit (PMU) Program 5000 Doktor, Yeni Ratna Yuningsih, serta koordinator beasiswa untuk wilayah Eropa dan Amerika Utara, Salamah Agung.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Kementerian Agama memiliki anggaran yang cukup banyak untuk penguatan SDM dan riset. Namun demikian, masih dibutuhkan upaya-upaya konkrit untuk mendesain pengembangan SDM dan riset yang lebih terstruktur, memiliki inovasi, serta bermanfaat ril bagi masyarakat,” ujar Kamaruddin sebagaimana Kemenag dikutip MINA, Jum’at (21/6).
Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Pendidikan Tinggi Prancis memaparkan peta strategi pemerintah Prancis dalam mengembangkan SDM dan riset yang lebih berkualitas dan memiliki dampak kongkrit pada masyarakat. Dalam bidang riset misalnya, ada 19 lembaga penelitian yang menitik beratkan kepada pengembangan inovasi dan pemanfaatan hasil penelitian untuk masyarakat.
Peningkatan riset dan inovasi tentunya tidak dapat dilakukan tanpa meningkatkan kualitas SDM pelakunya. Lembaga-lembaga riset berada pada perguruan tinggi didukung dengan SDM sesuai dengan kepakarannya. Dalam hal pengembangan SDM, INSA (Institut Nationaux Science Applique) yang merupakan konsorsium 6 kampus bidang sains terapan di Prancis menjadi salah satu pilar penting.
Melalui Program 5000 Doktor dengan skema kerjasama MoRA-SAST (Scholarship for Applied Science and Technology) , Ditjen Pendis sejak dimulainya kerjasama tersebut sampai saat ini telah berhasil mengirimkan lima mahasiswa doktor untuk studi di 6 kampus tersebut serta 5 orang lainnya sedang dalam proses persiapan untuk mulai studi doctoral pada tahun 2019 ini dalam bidang sains terapan seperti arsitektur, sistem informasi, dan teknologi informasi.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Sementara itu, penguatan SDM dan riset juga dilakukan dengan Leiden University, khususnya untuk bidang studi ilmu sosial dan humaniora, dengan topik riset fokus pada Agama dan masyarakat (Religion and Society).
Dalam kunjungannya ke Leiden University, Rabu (19/6), Kamaruddin bertemu dengan Dekan Fakultas Humaniora, Prof.dr. Mark R. Rutgers. Keduanya menandatangani dokumen kesepakatan (MoA/Memorandum of Aggreement) untuk meningkatkan SDM PTKI melalui studi doktoral di Leiden University. Kesepakatan ini menghasilkan sebuah program kerjasama baru dalam skema program 5000 Doktor yaitu MoRA-Leiden Scholarship on Religion and Soceity.
Disaksikan oleh Rektor Leiden University, Prof. Carel Stolker, kesepakatan ini menandai upaya bersama dalam memfasilitasi dan mendukung dosen PTKI untuk studi di Leiden University. Pada kesempatan tersebut, Rektor Leiden University berharap bahwa kerjasama ini juga dapat dilakukan pada bidang-bidang lain. (R/R09/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia