Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag Rancang Revitalisasi Perpustakaan Masjid Tahun 2025

Hasanatun Aliyah Editor : Widi Kusnadi - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi. Perpustakaan di Masjid Istiqlal [Foto: istiqlal.or.id]

Jakarta, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) RI merancang revitalisasi perpustakaan masjid tahun 2025.

Programnya mencakup pembaruan fasilitas fisik, pemenuhan dan pengembangan koleksi buku dan digital, digitalisasi arsip, pelatihan bagi pengelola, hingga pembangunan jejaring kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag), Farid Saenong menjelaskan, langkah tersebut bertujuan menjadikan perpustakaan masjid sebagai pusat literasi, edukasi, dan dakwah yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Ia menegaskan pentingnya jejaring kerja sama untuk mengembangkan perpustakaan masjid yang relevan dan menarik bagi pengunjung.

Baca Juga: DI Yogyakarta Perpanjang Masa Darurat Bencana hingga 2 Januari

“Pengalaman menunjukkan bahwa jaringan dan kolaborasi adalah kunci pengembangan perpustakaan masjid. Di Masjid Istiqlal, misalnya, kerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Cina, dan Irak menghasilkan fasilitas seperti American Space dan China Space, yang didanai langsung oleh pihak kedutaan,” ujar Farid di Jakarta, dikutip Sabtu (7/12).

Menurutnya, inovasi seperti ini berhasil meningkatkan minat masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan.

“Setelah fasilitas itu dibuka, pengunjung lebih tertarik datang. Ini membuktikan pentingnya menyediakan fasilitas yang menarik dan sesuai kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Di samping itu, Plt. Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah, Ahmad Zayadi menambahkan, revitalisasi ini bertujuan memperkuat fungsi masjid, baik sebagai Bait Allah (Rumah Allah), Bait at-Taklim (Rumah Pembelajaran), Bait al-Maal (Lembaga Keuangan), Bait at-Takmin (Rumah Perlindungan atau Jaminan), maupun Bait at-Tamwil (Rumah Pendanaan atau Pembiayaan).

Baca Juga: Rumah Zakat Gelar Urun Rembuk Kemerdekaan Palestina

Menurutnya, perpustakaan masjid harus mampu merespons isu-isu kontemporer, seperti lingkungan dan energi terbarukan. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Deklarasi Istiqlal dengan menyediakan koleksi dan program perpustakaan yang relevan.

Zayadi menekankan bahwa revitalisasi ini juga bertujuan menghidupkan tradisi akademik masyarakat Muslim di sekitar masjid sekaligus memberi ruang inovasi dalam pengelolaan perpustakaan masjid.

“Kita ingin membangun gagasan baru yang dapat mengarahkan dan menginspirasi semua dimensi kehidupan, baik spiritual, sosial, maupun intelektual. Perpustakaan masjid harus menjadi pusat literasi yang relevan dengan kebutuhan modern sekaligus melestarikan nilai-nilai tradisional Islam,” ungkapnya.

Kasubdit Kepustakaan Islam, Nur Rahmawati menegaskan, revitalisasi perpustakaan masjid juga akan memaksimalkan program-program Kepustakaan Islam yang telah berjalan selama ini.

Baca Juga: Edukasi Kebaikan untuk Palestina harus Terus Disuarakan

“Revitalisasi ini mencakup pembaruan fasilitas, pengembangan koleksi, pelatihan pengelola, dan integrasi teknologi modern agar perpustakaan masjid dapat memenuhi kebutuhan jemaah serta masyarakat di era kontemporer. Tujuannya adalah memperkuat fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan solusi atas tantangan global,” jelasnya.

Nur berharap, revitalisasi ini dapat mempercepat standardisasi perpustakaan masjid sesuai dengan yang ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional.

Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Masjid (SIMAS) Kemenag, jumlah masjid dan musala di Indonesia mencapai 684.902 unit, 22.973 di antaranya memiliki perpustakaan. Sementara perpustakaan masjid yang terdata di Elektronik Literasi Pustaka Keagamaan Islam (ELIPSKI) terdapat 864 unit, dan hanya lima yang diketahui telah memenuhi standar Perpustakaan Nasional.

Acara FGD tersebut dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk Staf Khusus Menteri Agama Farid Saenong, cendekiawan Muslim Oman Fathurrahman dan Ulil Abshar Abdalla, Guru Besar Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Darwis Hude, perwakilan BRIN, pengelola Perpustakaan Masjid Istiqlal, serta tim dari Subdirektorat Kepustakaan Islam Kemenag. []

Baca Juga: Pemuda Masjid Miliki Peran Strategis Bina Generasi Muda Multisektor

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Indonesia
Indonesia