Solo, MINA – Kementerian Agama (Kemenag) mulai merangkul para laboran (ahli yang bekerja di laboratoriaum) untuk ikut terlibat lebih aktif dalam peningkatan mutu pendidikan madrasah.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Suyitno menilai peran laboran sangat strategis dalam ikut mengembangkan pembelajaran di madrasah.
“Laboran harus merasa bahwa mereka penting, karena jika tidak ada laboran maka kegiatan belajar dan mengajar tidak akan berjalan dengan sempurna,” ungkapnya saat memberikan arahan dan motivasi pada Workshop Peningkatan Kompetensi Laboran Madrasah di Solo, beberapa waktu lalu.demikian keterangan pers Kemenag yang dikutip MINA.
Menurut Suyitno, untuk membangun kualitas pendidikan madrasah yang unggul mensyaratkan kualitas pendidik dan tenaga pendidik yang juga baik. Laboran merupakan bagian dari Tenaga Pendidik sebagaimana diatur dalam PP No 17 Tahun 2010 j.o. 66 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Kegiatan workshop ini menjadi bukti bahwa Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan peduli dan sadar akan pentingnya peran Laboran dalam meningkatkan Mutu Madrasah,” sambungnya.
Dalam sebuah sistem, kata Suyitno, tidak ada sub-sistem yang tidak penting, meski itu hal kecil. Semua sub-sistem penting, dan karenanya laboran menjadi salah satu sub-sistem penting untuk meningkatkan mutu madrasah.
Ia menegaskan, keterbatasan tenaga dan sarana, tidak boleh dijadikan alasan mengabaikan praktikum mapel yang memang harus praktik.
“Kepala Madrasah harus kreatif dan responsif membangun kemitraan dengan lembaga pendidikan lain untuk dapat terealisainya praktikum,” tutur Suyitno
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Workhsop ini diikuti 60 peserta yang terdiri Kepala Madrasah, Guru dan juga Laboran dari beberapa daerah. (R/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September