Jakarta, MINA – Direktorat Pesantren Kementerian Agama tengah mereviu kurikulum Lembaga Pendidikan Al-Quran (LPQ) dan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT).
Revieu ini dilakukan dalam Workshop Pengembangan Kurikulum Pendidikan Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al-Qur’an yang berlangsung di Jakarta pada 17-19 November 2025.
Direktur Pesantren Basnang Said menegaskan, kurikulum LPQ dan MDT ke depan harus memadukan aspek penguasaan baca tulis Al-Quran dengan pembentukan karakter.
“Di tengah disrupsi informasi digital dan kompleksitas kehidupan sosial, kurikulum LPQ dan MDT dipandang perlu disusun sebagai ruang pedagogis yang secara sistematis mengintegrasikan dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik,” ujarnya di Jakarta, Selasa (18/11).
Baca Juga: Presiden Prabowo Luncurkan Digitalisasi Pembelajaran untuk 288 Ribu Sekolah
Basnang menjelaskan, nilai-nilai tawasuth (moderat), tasamuh (toleran), ta’awun (saling menolong), dan mahabbah al-wathan (cinta tanah air) telah disepakati menjadi pijakan penting dalam rancangan kurikulum yang holistik. Forum ini diharapkan dapat merumuskan rekomendasi penguatan kurikulum LPQ dan MDT, khususnya terkait penguatan karakter dan kepribadian keislaman generasi bangsa yang berakhlak mulia.
Kasubdit Pendidikan Diniyah Takmiliyah dan Pendidikan Al-Quran Aziz Syafiuddin menambahkan, workshop ini bertujuan memformulasikan penguatan kelembagaan pesantren, LPQ, dan MDT secara komprehensif.
“Standar ini akan menjadi rujukan nasional, namun tetap memberi ruang adaptasi sesuai konteks lokal lembaga,” jelasnya.
Workshop yang diikuti pengelola LPQ dan MDT dari berbagai daerah ini menghasilkan framework kurikulum yang selaras dengan kebijakan penguatan pendidikan karakter dan responsif terhadap fenomena sosial.[]
Baca Juga: Hari Santri Nasional, Pesantren Nurul Ikhsan Dorong Gerakan Merawat Bumi
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic