Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemenag : Sekolah yang Baik Tergantung pada Guru yang Berkualitas

Risma Tri Utami - Kamis, 28 Juli 2016 - 07:37 WIB

Kamis, 28 Juli 2016 - 07:37 WIB

412 Views ㅤ

(Foto: Kemenag)

Surabaya, 23 Syawwal 1437/28 Juli 2016 (MINA) – Mohsen, Pjs Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama,  menegaskan, sekolah yang baik tidak selalu identik dengan infrastruktur yang baik, akan tetapi justru terletak pada gurunya yang baik dan berkualitas.

“Hanya guru yang berkualitaslah yang akan merubah kendala minimnya sarana prasarana menjadi sebuah tantangan untuk kreatif. Karena itu marilah serentak memperbaiki guru”, kata Mohsen, di depan 60 peserta kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru PAI SD Angkatan 5 di Surabaya, Selasa (26/7).

Mohsen menjadi Pjs Direktur PAI setelah pensiunnya pejabat defenitif sebelumnya, Amin Haedari,  sejak Juli 2016 ini.

Mohsen juga berharap, usai mengikuti pelatihan para GPAI mampu menebar keberkahan untuk sekelilingnya terutama di daerahnya masing-masing di Jawa Timur, demikian keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Pelatihan Kompetensi Guru yang diselenggarakan Direktorat PAI merupakan upaya memperbaiki kemampuan guru yang terukur waktunya. Dengan didampingi instruktur yang mumpuni dan pendekatan penilaian diharapkan para guru akan mendapatkan pengetahuan sekaligus kebolehan yang memang menjadi kebutuhan saat ini.

“Di negara maju, pendidikan tidak dimulai dengan kurikulum awal, akan tetapi berdasar pada kebutuhan apa di saat ini”, tambah Mohsen.

Untuk itu agar guru berhasil, ia memberikan motivasi menarik. “mengajar jangan hanya dianggap tugas tapi bagian dari kesenangan sekaligus seni dalam kehidupan. Jika tidak dijadikan seni, maka mengajar tidak akan mendatangkan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri,” ujarnya.

Sementara itu Kasubdit PAI SD Halfian Lubis, dalam pembukaan acara menyampaikan bahwa program PKG yang berbasis ICT ini merupakan upaya penting dalam mengatasi 5 permasalahan guru PAI yang lazim yakni rendahnya penguasaan materi keilmuan, lebih menekankan ranah kognitif, belum memadainya pengunaan media, sumber dan sarana, penguasaan metode yang masih berfokus pada guru (teacher centered learning), dan penguasaan ketrampilan penilaian pembelajaran yang masih rendah. (T/ima/P2)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia