Jakarta, 23 Dzul Qa’dah 1435 H/17 September 2014 M (MINA)- Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Madrasah (Ditpenma) dan Direktorat Pendidikan Islam menarik buku pedoman guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Madrasah tsanawiyah (MTs) kelas VII.
Alasan ditarik karena adanya protes dan keresahan di kalangan masyarakat yang menyampaikan keberatan atas materi pada Kurikulum 2013 yang menyebutkan makam wali yang diziarahi umat Islam sebagai berhala.
“Saya secara pribadi dan mewakili Kementerian Agama meminta maaf sepenuh hati atas kekurangcermatan terhadap penerbitan Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas VII MTs halaman 14, “ kata Direktur Pendidikan Madrasah, M Nurkholis Setiawan saat konferensi pers, di Kemenag, Rabu (17/9) sore.
Nurkholis mengatakan, sudah mengintruksikan aparatur di daerah untuk menarik kembali Buku Pedoman Guru Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dan akan menggantinya dengan edisi revisi.
Baca Juga: Erupsi Ganda Gunung Semeru, Warga Diimbau Jauhi Besuk Kobokan
Kalimat itu terdapat dalam buku pedoman untuk guru SKI Kelas VII MTs (Kurikulum 2013), BAB I tentang Kearifan Nabi Muhammad SAW, pada buku pedoman itu memerintahkan guru untuk meminta peserta didik mendiskusikan tentang perbandingan antara kondisi kepercayaan Mekkah dengan kondisi kepercayaan sekarang.
“Keputusan penarikan buku-buku tersebut adalah sebagai langkah solusi untuk ketidakcematan Kemenag dalam penyusunan buku tersebut”, kata Nurkholis.
Ia menambahkan, Direktorat Pendidikan Madrasah tidak pernah sedikitpun untuk menyakiti organisasi masyarakat (ormas), umat Islam, atau agama lain di Indonesia.
Buku ajar Kurikulum 2013 yang di bawah Kemenag meliputi Pendidikan Agama Islam (PAI) yaitu; Al-Qur’an Hadist, Aqidah Akhlak dan Sejarah Kebudayaan Islam serta Bahasa Arab. (L/P010/P003/R11)
Baca Juga: Mengenang Tragedi Titanic, Refleksi Kemanusiaan dalam Cahaya Iman
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)