
Perbatasan Rafah
, Jalur Gaza. (Foto:MINA)" width="300" height="200" /> Pintu Perbatasan Rafah, Jalur Gaza. (Foto:MINA)Gaza, 4 Safar 1437/16 November 2015 (MINA) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Palestina menyerukan kepada pemerintah Mesir agar membuka perlintasan perbatasan Rafah di kedua arah.
Menurut pernyataan dari Kemendagri, Mesir harus memikul tanggung jawab sejarah terhadap rakyat Palestina yang masih tertahan di perbatasan dan masih terkepung di Jalur Gaza. Demikian The Palestinian Information Center (PIC) melaporkan, dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (16/11).
Menurut pernyataan itu, sebanyak 25.000 orang berada dalam berbagai kebutuhan yang mendesak, baik untuk bepergian ke luar negeri, urusan pendidikan, maupun perawatan medis.
“Perlintasan perbatasan Rafah masih ditutup selama lebih dari 88 hari,” ujar pernyataan itu.
Baca Juga: Wakil Sekjen PBB: 14.000 Bayi Gaza Bisa Meninggal dalam 48 Jam ke Depan Tanpa Bantuan
Kemendagri Palestina menyerukan agar perbatasan Rafah dibuka secara permanen serta pengepungan Jalur Gaza diakhiri.
Dalam hal ini, Kementerian Palestina juga meminta organisasi-organisasi internasional untuk hak asasi manusia agar dapat menekan pemerintah Mesir untuk membuka perlinasan tersebut/R07. (T/P008/P4/R07)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Genosida Israel per 20 Mei 2025: Hampir 53.600 Syahid