Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemendikbud: Asian Games Bentuk Unjuk Kemampuan Penyelenggaraan Perhelatan Internasional

Hasanatun Aliyah - Sabtu, 18 Agustus 2018 - 17:41 WIB

Sabtu, 18 Agustus 2018 - 17:41 WIB

1 Views

Jakarata, MINA – Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud), Kementerian Pendidikan dan Kemudayaan (Kemendikbud), Hilmar Farid mengatakan, Asian Games 2018 yang dilaksanakan di Indonesia sebagai bentuk unjuk kemampuan dalam penyelenggaran perhelatan internasional.

Asian Games ini bukan hanya sebuah peristiwa olahraga tetapi juga bentuk unjuk kemampuan menyelenggarakan perhelatan internasional. Kekompakan semua elemen masyarakat adalah kunci keberhasilan penyelenggaraan dan juga prestasi para atlet,” katanya usai membuka Pameran Sejarah Asian Games dengan tajuk “Olahraga dan Pembangunan Etos Kerja (Energi yang Tak Pernah Padam)”, di Museum Nasional, Jakarta, Sabtu (18/8).

Menurutnya, penyelenggaraan Asian Games untuk kedua kalinya di Indonesia menjadi momen penting dalam membangun etos kerja masyarakat Indonesia. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan semakin berdampak pada pembangunan karakter dan budaya baru di masyarakat. Namun, yang perlu dipahami juga, saat ini bangsa Indonesia juga sedang berproses membangun budaya baru.

“Bung Karno dulu kan fokusnya nation building. Jadi, bagaimana mempersatukan orang Indonesia dalam sebuah gawe raksasa. Memang betul-betul ujian kemampuan. Pekerjaan raksasa ini hanya mungkin jika didukung oleh kebudayaan masyarakat yang solid,” jelasnya.

Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung 

Ia menambahkan, semangat pembangunan infrastruktur, baik untuk tempat perlombaan Asian Games dan konektivitas, harus dibarengi dan dilanjutkan dengan pembangunan kebudayaaan dan peradaban bangsa.

Sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo pada pidato kenegaraan di depan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD), pada tanggal 16 Agustus 2018 yang lalu. “Karakter, semangat, etos seperti ini yang kita perlukan untuk membangun peradaban baru Indonesia di tengah kemajuan infrastruktur,” kata Dirjen Hilmar.

Selain itu, Direktorat Sejarah, Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, menyelenggarakan pameran sejarah Asian Games dengan tajuk “Olahraga dan Pembangunan Etos Kerja (Energi yang Tak Pernah Padam)” di Museum Nasional dan Plaza Insan Berprestasi kantor Kemendikbud Jakarta.

Menghadirkan berbagai foto, pemutaran video sejarah berupa dokumenter, dan benda-benda memorabilia kejayaan Asian Games koleksi Arsip Nasional dan Perpustakaan Nasional. Pameran dibuka untuk umum sampai dengan 28 Agustus 2018 pada pukul 08.00 sampai dengan 16.00 WIB.

Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!

“Pameran ini menunjukkan bahwa tahun ’62 kita sukses lho. Bukan hanya pemerintahnya, tetapi juga karena masyarakatnya yang mendukung. Akan sulit menyelenggarakan sebuah gawe besar tanpa dukungan publik,”ujarnya.

Selain itu, Dirjen Kebudayaan mengundang para atlet Asian Games 2018 yang datang dari berbagai negara untuk mengunjungi museum yang berada di bawah pengelolaan Kemendikbud. Khusus atlet dan official Asian Games, Kemendikbud membebaskan biaya masuk.

“Kita ingin mereka tahu lebih banyak tentang kita, bukan hanya tentang Asian Games, tetapi juga mengenai kekayaan budaya nasional kita,” kata Hilmar.

Selain pameran, Direktorat Sejarah juga menyelenggarakan dialog sejarah bersama para pahlawan olahraga Asian Games ke-4 tahun 1962. Hal ini menjadi bagian dari Gerakan Nasional Cinta Tanah Air (GENTA). Para pahlawan Asian Games ke-4 tahun 1962 yang hadir dalam dialog, Sabtu pagi (18/8), di antaranya Lanny Gumulja (peraih medali emas cabang olahraga loncat indah); Buna Wijaya (atlet basket yang turut membawa pulang emas); dan Retno Kustijah (peraih medali emas cabang olahraga bulutangkis).

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

Direktur Sejarah, Triana Wulandari, mengungkapkan bahwa pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya nilai-nilai sejarah, semangat nasionalisme perlu ditumbuhkan kepada generasi muda. Melalui pameran momen kejayaan Asian Games tahun 1962, Kemendikbud ingin memantik kesadaran publik untuk turut serta dalam pembangunan bangsa.

“Kegiatan ini adalah langkah kita meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan juga wawasan sejarah masyarakat dalam konteks karakter kebangsaan,” katanya.(R/R10/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Kolom
MINA Sport
Internasional